Pemko Pematangsiantar Tegaskan Komitmen Wujudkan Kota Inklusif di Hari Disabilitas Internasional 2025

By Parlindungan - Saturday, 13 December 2025
Acara Hari Disabilitas Internasional 2025 di GOR Lantai 4 Suzuya Merdeka Mall Pematangsiantar.
Acara Hari Disabilitas Internasional 2025 di GOR Lantai 4 Suzuya Merdeka Mall Pematangsiantar.

Pematangsiantar — Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menegaskan komitmennya untuk terus membangun kota yang inklusif, di mana seluruh warga memiliki hak dan kesempatan yang setara untuk berkembang, berkontribusi, serta memperoleh layanan publik tanpa diskriminasi.

Komitmen tersebut disampaikan Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn melalui sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Zainal Siahaan SE MM pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025. Kegiatan berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Lantai 4 Suzuya Merdeka Mall, Jalan Merdeka, Sabtu, 13 Desember 2025.

Dalam sambutannya, Wesly menegaskan Pemko Pematangsiantar akan terus memperkuat program dan kebijakan yang berpihak kepada penyandang disabilitas. Upaya tersebut mencakup sektor pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, penyediaan infrastruktur ramah disabilitas, hingga membuka ruang partisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan daerah.

“Kami meyakini pembangunan berkelanjutan hanya dapat terwujud apabila seluruh elemen masyarakat dilibatkan, tanpa ada satu pun yang tertinggal,” ujar Wesly.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyampaikan apresiasi kepada Forum Peduli Disabilitas Sumatera Utara yang menginisiasi peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 dengan tema “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan.” Tema ini dinilai relevan karena menempatkan penyandang disabilitas bukan semata sebagai penerima manfaat, melainkan sebagai subjek pembangunan, pemimpin, dan agen perubahan.

Melalui momentum ini, Wesly mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian, serta bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, aksesibel, dan ramah bagi penyandang disabilitas.

“Mari kita perkuat kolaborasi antara pemerintah, organisasi sosial, komunitas, dan dunia usaha demi terwujudnya Kota Pematangsiantar yang benar-benar inklusif. Semoga kegiatan ini mempererat solidaritas dan membuka peluang lebih luas bagi kepemimpinan serta partisipasi penyandang disabilitas dalam pembangunan kota,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Hari Disabilitas Internasional 2025 Erlina Sinaga menyampaikan bahwa peringatan tahun ini memiliki makna yang berbeda, karena dilaksanakan di tengah duka akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Ia mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan para korban bencana agar diberikan kekuatan, kesabaran, dan pemulihan. Meski dalam suasana duka, menurutnya, peringatan ini tetap digelar sebagai wujud komitmen bahwa penyandang disabilitas tidak boleh terabaikan, bahkan dalam kondisi tersulit sekalipun.

“Hari ini bukan sekadar perayaan, melainkan penegasan bahwa inklusi harus terus berjalan, pelayanan harus tetap hadir, dan harapan tidak boleh padam,” ucap Erlina.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan, mulai dari perangkat daerah, lembaga, komunitas, dunia usaha, hingga para donatur. Meski dilaksanakan dengan keterbatasan anggaran, kegiatan ini dapat terlaksana berkat semangat gotong royong.

Menutup sambutannya, Erlina berharap peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 menjadi pengingat bahwa seluruh masyarakat adalah satu keluarga besar yang saling menjaga dan menguatkan.

“Mari kita lanjutkan semangat kepedulian ini dan menjadikan momentum Hari Disabilitas Internasional sebagai simbol bahwa cinta dan nilai kemanusiaan akan selalu hidup,” katanya mengakhiri, sebagaimana dikutip dari Diskominfo Pematangsiantar.