Binjai– Gempar! Seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai bernama Andre Ginting diduga menghamili seorang perempuan berinisial IS (30), setelah menjalin hubungan asmara yang awalnya dibumbui kebohongan soal status pernikahan.
Kisah memilukan ini bermula dari perkenalan mereka pada 20 Februari 2024. IS mengungkapkan bahwa Andre saat itu mengaku telah bercerai dengan istrinya.
“Dia bilang sudah duda. Dia juga mengejar saya, bahkan minta tolong ke teman saya agar bisa dekat dengan saya,” ujar IS dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).
Walau awalnya hanya sebatas teman, IS mulai merasa nyaman seiring waktu. Hingga pada Mei 2024, hubungan mereka berkembang menjadi asmara.
“Saya pastikan lagi, dia bilang sudah tidak punya istri. Itu yang bikin saya yakin untuk menjalin hubungan serius,” katanya.
Tak lama setelahnya, keduanya disebut sering menghabiskan waktu bersama, bahkan tinggal seatap di kosan IS di Jalan Abadi, Medan.
IS pun dibawa ke rumah Andre, yang disebut-sebut sudah pisah ranjang dengan istrinya, bahkan anak Andre sempat menginap di kos IS selama beberapa hari. Hal ini makin menguatkan keyakinan IS bahwa Andre serius dan telah benar-benar bercerai.
Namun semuanya berubah ketika Desember 2024, IS mendapati Andre kembali kepada istrinya.
“Saya merasa ditipu habis-habisan. Emas saya pun habis dijual demi dia,” tutur IS lirih.
IS sempat menjauh, namun Andre kembali membujuknya. Hubungan mereka kembali terjalin, hingga akhirnya pada April 2025, IS menyadari dirinya hamil.
“Saya positif hamil. Tapi sampai sekarang dia tak kunjung bertanggung jawab. Saya stress, apalagi perut saya makin besar,” katanya.
Merasa tak sanggup memendam sendiri, IS akhirnya mengungkapkan semuanya kepada keluarganya.
“Tapi saat itu Andre malah ingin menyelesaikan hanya berdua, padahal ini bukan lagi soal pribadi,” ucap IS tegas.
Saat dikonfirmasi, Andre tak menampik hubungan spesial itu, namun menyebut IS adalah pekerja malam dan membantah telah membawa anaknya ke kosan IS.
“Aku gak pernah bilang duda. Aku bilang lagi ada masalah rumah tangga,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen Kejari Binjai, Noprianto Sihombing, mengaku masih akan menelusuri kabar tersebut.
“Besok kukabari ya, aku telusuri dulu dari intel,” katanya singkat.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, bahkan sudah masuk ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Masyarakat menanti langkah tegas dari institusi kejaksaan untuk menegakkan etika dan disiplin internal.[]