Simalungun - Beberapa warga yang tinggal di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun berharap, pengisian BBM menggunakan jerigen dapat dilakukan atau tidak dilarang karena hal ini dapat mempengaruhi ekonomi.
Seorang petani bernama Best Panggabean, warga Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa, tidak sedikit masyarakat di daerah yang jauh dari SPBU sangat bergantung dengan penjual BBM eceran atau ketengan.
"Banyak orang yang memiliki UMKM akhirnya tersendat berusaha dan ekonomi mereka terganggu kalau dilarang isi BBM pakai jerigen. Harus ada jalan keluarnya," ujarnya pada Selasa (17/9/2024).
Best Panggabean mengatakan hal ini tidak lepas dari kondisi yang terjadi belakangan ini, di mana SPBU di daerahnya tidak lagi melayani pembelian BBM yang menggunakan jerigen setelah ada orang tertentu yang protes.
Menurutnya, orang yang protes tersebut mengganggu aktivitas warga khususnya para petani yang membutuhkan BBM untuk mengolah lahan pertaniannya, seperti kebutuhan untuk mesin rumput, traktor tangan dan lain sebagainya.
"Kalau semua petani menggunakan alat pertanian kecil seperti mesin rumput harus mengisi BBM sesuai prosedur, bisa-bisa petani ini bingung karena tak semua paham mengurusnya. Sementara lahan pertanian sendiri butuh dibersihkan, dibajak dan sebagainya," katanya.
"Saya sebagai masyarakat melihat banyak keluhan masyarakat kecil kalau dilarang SPBU mengisikan BBM pakai jerigen," katanya lagi sembari berharap pengawasan soal BBM lebih difokuskan terhadap dugaan penimbunan.
Sementara salah seorang pekerja SPBU yang meminta namanya tidak dipublikasikan mengatakan, bahwa selama ada warga yang membeli menggunakan jerigen, biasanya dilayani dengan pembatasan.
Menurutnya, selama ini petani sangat terbantu jika membeli BBM pakai jerigen tidak dilarang. "Dan kalau ada yang beli pakai jerigen, itu tidak ada biaya tambahan. Karena yang dibeli pun terbatas," katanya.(Hendri Sinaga)