Proyek Pengaspalan Jalan di Pagaran Tapanuli Utara Terlambat Dua Minggu, Warga Mengeluh

By Sehat Siahaan - Monday, 25 August 2025
Jalan menuju SMPN 4 Pagaran di Desa Simamora Hasibuan, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, tampak rusak dan belum tersentuh aspal meski proyek sudah dua minggu terlambat dikerjakan.(Foto:Loksa Situmeang/Kabarnas.id)
Jalan menuju SMPN 4 Pagaran di Desa Simamora Hasibuan, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, tampak rusak dan belum tersentuh aspal meski proyek sudah dua minggu terlambat dikerjakan.(Foto:Loksa Situmeang/Kabarnas.id)

Taput – Proyek pengaspalan jalan di Desa Simamora Hasibuan, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, yang seharusnya menjadi akses penting bagi masyarakat, kini tersendat.

Hingga hari ini, pengerjaan jalan menuju Huta Nagodang dan akses ke SMPN 4 Pagaran mengalami keterlambatan lebih dari dua minggu.

Dari pantauan Kabarnas, pekerjaan Pengaspalan Jalan SMP 4, Sepanjang 300m', menggunakan Dana Desa yang bersumber dari APBN T.A 2025 menelan dana sebesar Rp.114.752.000 dengan masa 60 hari kerja ini belum menunjukkan perkembangan signifikan.

Sedangkan Pengaspalan Jalan Huta Nagodang sepanjang  675M mengguakan Dana Desa yang bersumber dari APBN TA.2025 menelan dana total Rp.253.178.000

Seorang perangkat desa di Simamora Hasibuan mengakui bahwa keterlambatan tersebut memang sudah berlangsung dua minggu.

“Iya, benar. Pengerjaan jalan ini memang sudah telat sekitar dua minggu,” kata salah satu perangkat desa saat ditemui di kantor desa.

Dana Belum Turun, Aspal Belum Dibeli

Kepala Desa Simamora Hasibuan, Takkas Manalu, saat ditemui dalam sebuah acara adat Batak di salah satu warung, juga membenarkan adanya kendala dalam pengerjaan proyek tersebut.

“Belum ada dana untuk membeli aspal. Dana dari pemerintah memang belum turun,” ujar Takkas.

Pernyataan itu membuat publik bertanya-tanya terkait transparansi dan mekanisme pencairan anggaran untuk pembangunan infrastruktur desa.

Warga Resah, Jalan Membahayakan

Sementara itu, warga sekitar merasa dirugikan dengan kondisi jalan yang masih semrawut. Seorang warga mengeluhkan anaknya yang pernah terjatuh saat melintas menggunakan sepeda motor.

“Sudah beberapa kali anak saya jatuh karena jalan licin dan rusak. Kami berharap segera diselesaikan,” ucap warga tersebut dengan nada kesal.

Ketidaknyamanan dengan Media

Menariknya, ketika wartawan Kabarnas.id mencoba meminta penjelasan lebih lanjut, Takkas Manalu justru menunjukkan sikap yang kurang bersahabat. 

Hal ini semakin menambah sorotan terhadap keterbukaan informasi dalam pelaksanaan proyek publik.

Proyek pengaspalan jalan ini seharusnya menjadi harapan masyarakat untuk meningkatkan akses pendidikan dan ekonomi.

Namun, keterlambatan yang terjadi membuat masyarakat semakin cemas dan berharap pemerintah segera turun tangan mempercepat realisasi.(Loksa Situmeang)