Dairi, Kabarnas.id – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang terjadi akibat kekurangan nutrisi kronis, seringnya infeksi, dan minimnya stimulasi. Faktor penyebabnya meliputi status kesehatan remaja dan ibu hamil, pola makan balita, serta kondisi sosial-ekonomi, budaya, dan lingkungan—seperti sanitasi dan akses kesehatan.
Untuk menekan dan mengurangi prevalensi stunting di Kabupaten Dairi, Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Kesehatan melaksanakan aksi pencegahan stunting di Kecamatan Berampu, tepatnya di Kantor Kepala Desa Karing, pada Rabu (8 Oktober 2025). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten yang diwakili oleh Staf Ahli TP PKK, Ny. Sri Dewi Wahyu Daniel Sagala.
Acara tersebut diawali dengan sosialisasi tentang pencegahan stunting, pengenalan fungsi Posyandu, serta pemberian makanan tambahan untuk balita, ibu hamil, dan lansia. Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr. Henry Manik.
Dalam sambutannya, dr. Henry menyebutkan bahwa menurut Survei Status Gizi Indonesia 2021, sekitar satu dari empat anak Indonesia mengalami stunting — atau sekitar 5 juta anak. Ia juga mengingatkan bahwa jika stunting masih sering terjadi, maka impian Indonesia memiliki "generasi emas” pada tahun 2045 akan sulit tercapai.
“Indonesia menargetkan prevalensi stunting turun ke angka 14 % pada 2024, sementara di 2021 angkanya mencapai 24 %. Bahkan 23 % bayi lahir sudah mengalami stunting. Oleh karena itu intervensi harus dimulai jauh sebelum bayi lahir bahkan sejak perempuan masih remaja. Aksi ini adalah cara pemerintah mengajak masyarakat berkontribusi. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri; dibutuhkan partisipasi masyarakat, seperti pemeriksaan pra-nikah, minimal 6 kali pemeriksaan kehamilan, cek kesehatan anak, pemberian gizi seimbang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (masa kandungan hingga usia 2 tahun),” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah sudah menjalankan empat kegiatan utama sebagai bagian dari strategi penurunan stunting: Gerakan Aksi Bergizi, Gerakan Bumil Sehat, Gerakan Posyandu Aktif, Gerakan Jambore Kader, serta Gerakan “Cegah Stunting Itu Penting”.
Selama monitoring imunisasi dan pemeriksaan kesehatan berjalan, Staf Ahli TP PKK, Ny. Sri Dewi menekankan pentingnya peran kader Posyandu. Karena Posyandu adalah layanan kesehatan primer terpadu, maka cakupannya tidak hanya balita tetapi hingga lansia.
“Manfaatkan Posyandu untuk cek kesehatan dan kehamilan jangan merasa malu. Semua masyarakat harus terlayani, terutama dalam usaha kita menurunkan stunting. Ingat bahwa pencegahan stunting berawal dari desa, dan dimulai dari kesadaran keluarga. Terima kasih atas kehadiran semua pihak; mari kita dukung bersama program pemerintah agar berjalan lancar,” ucapnya.
Menurut Diskominfo Dairi, turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Simon Tonny Malau; Kabis Kesmas, Imelda Purba; Camat Berampu, Chandra Sagala; Kepala Puskesmas Berampu; Kepala Desa Karing, Ius Sariance Siburian; jajaran TP PKK Kabupaten dan Kecamatan; serta warga Desa Karing.