Lorong Sejarah Kemhan Kembali Dibuka Untuk Umum

By Parlindungan - Saturday, 18 October 2025
Warga terlihat antusias  saat mengunjungi  Lorong Sejarah Kemhan (foto: Kemhan)
Warga terlihat antusias saat mengunjungi Lorong Sejarah Kemhan (foto: Kemhan)

Jakarta, Kabar­nas.id — Suasana edukasi dan nasionalisme menyatu dalam langkah simbolis ketika Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan) kembali membuka "Lorong Sejarah Kemhan” untuk masyarakat umum di kantor Kemhan, Jakarta, pada Sabtu (18/10/2025).

Kunjungan ini dipimpin oleh Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang selaku Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemhan, yang berharap museum rakyat ini bisa menjadi jembatan antara generasi muda dan jejak perjuangan bangsa. 

Menelusuri Jejak Sejarah Bangsa

Pengunjung dibawa menelusuri rangkaian kisah besar bangsa: mulai dari untung‑ruginya bentuk pengorbanan, hingga gagasan masa depan. Tur diawali di area luar dengan melihat "Patung Ir. Soekarno Menunggang Kuda," karya seniman Dunadi dari Yogyakarta yang mengabadikan momen inspeksi pasukan oleh Presiden Soekarno pada 5 Oktober 1946. 

Selanjutnya, pengunjung menuju "Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam" sebuah simbol atas tekad bangsa untuk mempertahankan Pancasila dan persatuan nasional.

Tur berlanjut ke dalam Gedung Gedung Jenderal Sudirman di lingkungan Kemhan, tempat berbagai artefak, foto dan rekaman sejarah perjuangan bangsa dipamerkan.

Edukasi yang Mengajak Turun Ke Lapangan

Tidak sekadar pameran statis, Lorong Sejarah juga menyuguhkan pengalaman langsung: pengunjung dapat menaiki kendaraan taktis nasional seperti Maung produksi PT Pindad.

Lewat pengalaman tersebut, Kemhan ingin menyampaikan pesan bahwa pertahanan bangsa tidak hanya soal kekuatan militer, tapi juga soal semangat kebersamaan, rasa bangga terhadap industri dalam negeri, serta kesadaran untuk menjaga persatuan.

 Membuka Akses, Menumbuhkan Nasionalisme

Menurut laman Kemhan, Brigjen Frega menegaskan bahwa pembukaan Lorong Sejarah untuk publik adalah bagian dari komitmen Kemhan untuk "mendekatkan” diri ke masyarakat  menghapus kesan instansi tertutup dan menyulut kembali rasa cinta Tanah Air.

Pengunjung datang dari berbagai lapisan: siswa, mahasiswa, keluarga, hingga pegiat sejarah. Antusiasme tinggi terlihat dari pendaftaran kuota kunjungan yang selalu penuh setiap kali dibuka.

Dengan memperkenalkan sejarah pertahanan dan perjuangan bangsa secara langsung ke masyarakat, Kemhan berharap nilai‑nilai seperti kedisiplinan, keberanian, kebangsaan dan kerja sama menjadi bagian dari keseharian generasi muda Indonesia.