Ephorus HKBP Tegaskan: Bencana di Sumatera Bukan Ujian dari Tuhan, Tetapi Ulah Manusia

By Sehat Siahaan - Saturday, 06 December 2025
Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyampaikan pesan tegas terkait kerusakan ekologis dan pentingnya pemulihan lingkungan saat memberikan sambutan pada acara wisuda Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Sabtu (6/12/2025).
Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyampaikan pesan tegas terkait kerusakan ekologis dan pentingnya pemulihan lingkungan saat memberikan sambutan pada acara wisuda Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Sabtu (6/12/2025).

Pematangsiantar-Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan menegaskan bahwa rangkaian bencana yang melanda Sumatera dan merenggut banyak nyawa bukan berasal dari kehendak Tuhan, tetapi akibat langsung dari tindakan dan kelalaian manusia. 

Pernyataan itu disampaikan dalam acara wisuda Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Sabtu, 6 Desember 2025.

Menurut Ephorus, data yang dihimpun pihaknya memperlihatkan betapa besar dampak bencana ekologis tersebut.

Sedikitnya delapan orang meninggal dunia dan tujuh lainnya masih dalam pencarian. Selain itu, 6001 kepala keluarga jemaat HKBP terpaksa mengungsi karena kehilangan rumah.

“Ini bukan suratan tangan. Ini ulah manusia. Kita bisa melihat bukti-buktinya dengan mudah mulai dari citra satelit hingga kondisi hutan yang rusak karena penebangan masif,” katanya tegas.

Kerusakan Ekologis Terang Benderang, Pemulihan Harus Dimulai

Ephorus menilai bahwa fakta kerusakan lingkungan sudah sangat jelas dan tidak dapat ditampik.

Ia mendorong seluruh pihak untuk menghentikan perusakan alam dan bergerak bersama melakukan pemulihan agar bencana serupa tidak terus berulang.

“Bencana ini adalah bencana ekologis, buah dari kerakusan manusia yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

CKS: Cerdas, Kritis, dan Santun

Di hadapan para wisudawan, Ephorus menawarkan prinsip Cerdas, Kritis, dan Santun (CKS) sebagai modal memasuki dunia profesional.

Menurutnya, kecerdasan bukan hanya teori, tetapi kemampuan membaca zaman, memahami luka masyarakat, dan mencari solusi pemulihan.

Ia juga mengingatkan bahwa di tengah derasnya arus informasi, pikiran jernih menjadi aset penting agar masyarakat tidak mudah terperangkap hoaks.

“Kritik bukan amarah. Kritik adalah kasih yang menolak membiarkan masyarakat terjerumus lebih dalam,” ucapnya menambahkan.

Wisuda UHN: 420 Lulusan Resmi Diwisuda

Sementara itu, Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Muktar Panjaitan, menyampaikan bahwa wisuda adalah momentum penguatan komitmen institusi untuk terus menjadi perguruan tinggi berkarakter, unggul, dan berdampak bagi bangsa.

Pada Dies Natalis ke-8 ini, UHN mewisuda 420 lulusan dari 13 program studi yang berada di bawah tiga fakultas. Acara turut dihadiri pengurus yayasan, pengawas, perwakilan LLDIKTI Wilayah I, serta unsur muspida.[]