Bupati Taput Dorong Petani Milenial Suplai Kebutuhan Program Makanan Bergizi Gratis dari Produksi Lokal

By Sehat Siahaan - Tuesday, 21 October 2025
Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat memimpin rapat bersama Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, dan Petani Milenial membahas RKPD 2026 di Ruang Rapat Mini Kantor Bupati Taput, Tarutung, Selasa (21/10/2025).
Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat memimpin rapat bersama Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, dan Petani Milenial membahas RKPD 2026 di Ruang Rapat Mini Kantor Bupati Taput, Tarutung, Selasa (21/10/2025).

Taput- Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si, memimpin rapat bersama Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Petani Milenial, serta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026, bertempat di Ruang Rapat Mini Kantor Bupati Taput, Tarutung, pada Selasa (21/10/2025).

Dalam arahannya, Bupati menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan di Kabupaten Tapanuli Utara.

Menurutnya, pemerintah bertugas menyusun kebijakan dan mengalokasikan anggaran, sementara pelaku utama di lapangan adalah kelompok tani dan petani milenial.

“Dalam pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), ada dana sebesar Rp187 miliar yang akan berputar di Kabupaten Tapanuli Utara. Ini peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Setiap kelompok masyarakat dan Petani Milenial harus mampu memproduksi bahan pangan MBG secara mandiri,” ujar Bupati Jonius Taripar Hutabarat.

Bupati menambahkan bahwa kebijakan dan anggaran harus tepat sasaran dan berorientasi pada hasil nyata, bukan sekadar perencanaan tahunan. Ia menegaskan agar bantuan pemerintah diberikan kepada pelaku pertanian yang benar-benar serius dan berkomitmen.

“Kalau tahun ini kita merencanakan, maka tahun 2026 harus sudah action. Tahun 2027 dan seterusnya kita harus melihat hasilnya agar program ini berkelanjutan,” tuturnya menambahi.

Selain itu, Bupati meminta Perseroda untuk berperan aktif dalam menampung hasil pertanian lokal dan menyalurkannya ke program MBG.

Ia juga menekankan pentingnya perencanaan berbasis data, termasuk menghitung kebutuhan pangan MBG dan kemampuan produksi petani.

“Kalau dalam setahun kita hanya bisa membina 20 kelompok tani tidak apa-apa, yang penting mereka berkembang dan menjadi pionir. Setelah itu, bantuan bisa dialihkan ke kelompok lain,” ucap Bupati mengakhiri.

Dengan kebijakan tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara berkomitmen mendorong kemandirian pangan lokal, memperkuat ekonomi pertanian rakyat, serta menciptakan ekosistem berkelanjutan yang berpihak kepada Petani Milenial.(Loksa Situmeang)