Tapteng – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswa SMA Negeri 1 Matauli Pandan. Lima pelajar terbaik sekolah tersebut berhasil menembus sejumlah perguruan tinggi ternama dunia, bahkan dengan status penerima beasiswa penuh.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Diah Kusnaeni, menyampaikan bahwa kelima siswa tersebut tidak hanya diterima di satu, melainkan di beberapa universitas unggulan internasional secara bersamaan.
"Mereka adalah Alya Zhafira Putri, Exaudi Misericordias Simbolon, Muhammad Maulana Dimas, Floren Kaylen Laoli, dan Nissy Annabele Sipahutar," ujar Diah, Rabu (21/5/2025).
Dari lima nama tersebut, Floren Kaylen Laoli mencatat pencapaian paling menonjol dengan diterima di 10 perguruan tinggi kelas dunia.
Di antaranya University of Sydney, University of California Davis, University of New South Wales, Monash University, Australian National University, Curtin University, Wageningen University, University of Michigan, PennState University, hingga Saint Louis University.
Floren akhirnya memilih University of Sydney dengan jurusan Teknik Sipil.
Disusul oleh Exaudi Misericordias Simbolon yang diterima di tujuh universitas top dunia seperti Monash University, Curtin University, Wageningen University & Research, University of Toronto, University of California Davis, University of Alberta, serta University of Western Australia. Exaudi menetapkan pilihannya pada Monash University.
Tiga siswa lainnya juga tak kalah membanggakan. Nissy Annabele Sipahutar yang memilih jurusan Biomedical Science diterima di tiga kampus, sementara Muhammad Maulana Dimas yang mengambil jurusan Teknik Mesin diterima di empat universitas.
Alya Zhafira Putri, gadis berhijab yang memilih University of California Davis, juga diterima di empat kampus internasional ternama.
Menurut Diah, seluruh siswa tersebut berhasil lolos ke kampus impian mereka dengan dukungan beasiswa Garuda dan Beasiswa Indonesia Maju (BIM).
Kepala SMAN 1 Matauli Pandan, Deden Rachmawan, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi luar biasa yang diraih siswa-siswinya.
Terlebih, mereka semua berstatus penerima beasiswa penuh.
“Alhamdulillah, ini sejalan dengan visi kami bahwa Matauli harus mampu bersaing secara global,” ujarnya.
Deden juga berharap para siswa dapat menuntaskan studi tepat waktu dan kelak kembali ke Tanah Air untuk berkontribusi membangun bangsa.[]