Perangi Stunting, Program Makan Bergizi Gratis Digaungkan di Bengkulu Utara Demi Generasi Emas 2045

By Sehat Siahaan - Thursday, 31 July 2025
Anggota Komisi IX DPR RI Eko Kurnia Ningsih, Analis Kebijakan Madya SDM BGN Mochamad Halim, dan Camat Pinang Raya Soeni berdialog dengan warga Desa Tanah Tinggi dalam sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bengkulu Utara, Minggu (27/7/2025).
Anggota Komisi IX DPR RI Eko Kurnia Ningsih, Analis Kebijakan Madya SDM BGN Mochamad Halim, dan Camat Pinang Raya Soeni berdialog dengan warga Desa Tanah Tinggi dalam sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bengkulu Utara, Minggu (27/7/2025).

Bengkulu Utara–Pemerintah bersama DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperkuat komitmennya dalam menjamin pola hidup sehat masyarakat melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Bertempat di Kantor Desa Tanah Tinggi, Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara, sosialisasi program ini digelar pada Minggu, 27 Juli 2025, dengan harapan menjadi solusi konkret dalam memerangi gizi buruk dan stunting yang masih mengancam masa depan anak-anak Indonesia.

Program MBG menyasar anak usia sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sebagai bagian dari strategi nasional mempercepat penurunan angka malnutrisi. 

Dengan memberikan akses merata terhadap pangan bergizi, program ini diharapkan mampu mencetak generasi sehat, cerdas, dan tangguh menuju Indonesia Emas 2045.

Anggota Komisi IX DPR RI, Eko Kurnia Ningsih, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menyukseskan program MBG. 

Menurutnya, masih tingginya prevalensi stunting dan kekurangan gizi di daerah seperti Bengkulu harus menjadi perhatian serius seluruh elemen bangsa.

"Gizi buruk berdampak besar terhadap kualitas kesehatan dan prestasi anak. Negara wajib hadir untuk menjamin hak anak atas hidup sehat dan tumbuh optimal. Melalui program MBG, mari kita wujudkan Bengkulu yang bebas stunting," kata Eko tegas.

Senada dengan itu, Mochamad Halim, Analis Kebijakan Madya SDM dari BGN, menegaskan bahwa keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada keterlibatan berbagai pihak, termasuk sekolah, orang tua, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM.

"UMKM lokal harus dilibatkan dalam penyediaan makanan bergizi. Selain menekan angka stunting, hal ini juga akan mendorong ekonomi lokal tumbuh. Mari pastikan tidak ada anak yang belajar dalam keadaan lapar," ujar Halim.

Camat Pinang Raya, Soeni, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyambut baik kehadiran program ini di wilayahnya dan siap mendukung penuh pelaksanaannya di lapangan.

Program MBG tidak hanya menyasar peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi petani, pengolah pangan lokal, dan pelaku UMKM.

Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap tercipta ekosistem sehat yang berkelanjutan.

“Melalui program ini kita dorong tiga pilar utama: akses pangan bergizi, edukasi gizi, dan penguatan ekonomi lokal. Semua ini menjadi fondasi penting menuju Indonesia sebagai negara maju di 2045,” tutur Halim mengakhiri.

Dengan langkah strategis ini, Bengkulu Utara menjadi salah satu titik awal hadirnya harapan baru: Indonesia bebas stunting, masyarakat hidup sehat, dan generasi muda yang siap bersaing di panggung dunia.(Charles)