MBG: Dorong Gizi Anak, Gerakkan Ekonomi Lokal

By Sehat Siahaan - Tuesday, 20 May 2025
Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun generasi sehat dan unggul melalui Program Makan Bergizi (MBG)
Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun generasi sehat dan unggul melalui Program Makan Bergizi (MBG)

Serang – Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun generasi sehat dan unggul melalui Program Makan Bergizi (MBG).

Kolaborasi antara Anggota Komisi IX DPR RI, Tubagus Haerul Jaman, dan Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi langkah strategis dalam mengatasi masalah gizi, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil di Kota Serang.

Sosialisasi program ini berlangsung di SMKN 2 Cipare, Serang, pada Sabtu (17/5/2025), dengan tema Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia.

Dihadiri sekitar 300 peserta, kegiatan ini menjadi ajang edukasi langsung tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang melalui skema layanan gratis dari negara.

Tubagus Haerul Jaman menegaskan bahwa MBG merupakan program prioritas yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses makanan bergizi secara cuma-cuma, terutama bagi pelajar di wilayah terpencil.

“Ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mencetak generasi yang sehat dan kompetitif. Dengan sinergi berbagai pihak, saya yakin program ini akan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan,” ujarnya.

BGN dan DPR RI kini tengah menggencarkan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat, khususnya para orang tua dan komunitas pendidikan, dinilai krusial agar program MBG dapat berjalan optimal tahun ini.

Sebagai bagian dari implementasi program, pemerintah mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang juga dikenal sebagai Dapur Gizi. 

Di Provinsi Banten, 43 unit SPPG telah beroperasi, sementara 35 unit lainnya sedang dalam proses pembangunan. Di Kota Serang sendiri, baru 6 unit yang aktif.

Tubagus juga mengajak Karang Taruna dan generasi muda untuk ambil bagian dalam pengelolaan dan penyebarluasan informasi program ini.

“Pemuda adalah agen perubahan. Keterlibatan mereka dalam mendukung dan mengelola SPPG akan sangat menentukan keberhasilan program MBG,” tuturnya.

Tenaga Ahli Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN, Meida Octarina, menambahkan bahwa menu yang disediakan SPPG dirancang lengkap, terdiri dari protein hewani, karbohidrat, sayur, buah, serta susu atau produk olahannya.

“Dapur Gizi bukan hanya untuk anak-anak. Ibu hamil juga menjadi sasaran utama, agar mereka mampu melahirkan generasi cerdas dan sehat. Ini bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Meida tegas.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur iming-iming jasa pendaftaran SPPG berbayar. Semua proses harus melalui jalur resmi Badan Gizi Nasional tanpa pungutan biaya.

Ahmad Sanukri, staf administrasi DPR sekaligus narasumber lokal, menyampaikan bahwa pemenuhan gizi bukan hanya urusan kesehatan, tapi juga menyangkut kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

“Program MBG ini membawa efek domino yang luar biasa. Tidak hanya meningkatkan kecerdasan anak-anak, tapi juga membuka peluang ekonomi, dari petani, nelayan hingga pedagang kecil,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi Banten pun telah mengalokasikan dana sebesar Rp400 miliar demi menjamin kelancaran program ini.

Selain itu, aspek keberlanjutan juga mendapat perhatian khusus, terutama dalam pengelolaan limbah dapur SPPG.

Masyarakat didorong aktif memilah sampah organik untuk dijadikan kompos, serta mengelola sampah anorganik melalui bank sampah lokal.

Hal ini tak hanya melindungi lingkungan, tapi juga bisa menciptakan peluang ekonomi baru.

“Program ini bukan sekadar bagi-bagi makanan. Ini momentum untuk membangun komunitas sehat, berdaya, dan tangguh. Mari kita sebarkan manfaatnya ke seluruh penjuru lingkungan,” kata Sanukri.

Program MBG tak hanya menyentuh aspek gizi, tapi juga membentuk ekosistem pemberdayaan masyarakat dan ekonomi lokal yang lebih kuat.(Charles)