Kuala Lumpur, Kabarnas.id – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menghadiri secara resmi pertemuan tingkat menteri pertahanan se-ASEAN dalam forum ke-19 ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada hari Jumat (31/10/2025).
Pertemuan ini menjadi momen penting bagi negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk memperkuat solidaritas antar-negara, menumbuhkan kepercayaan bersama, dan menjaga stabilitas kawasan yang kini menghadapi tantangan kompleks seperti ketegangan geopolitik, keamanan siber, dan persaingan strategis.
Menurut Kemhan RI, dalam forum strategis tersebut, Indonesia menegaskan komitmennya terhadap konsep pertahanan nasional berbasis rakyat atau “Pertahanan Rakyat Semesta” (Total Defence) sebagai landasan kebijakan dalam menghadapi ancaman kontemporer. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mewujudkan “ASEAN Unity for Security and Prosperity”, yakni persatuan ASEAN sebagai pilar keamanan dan kemakmuran di kawasan.
Melalui diplomasi pertahanan yang aktif dan konstruktif di hadapan rekan-sejawatnya, Menteri Sjafrie menegaskan bahwa Indonesia siap berperan sebagai penopang utama dalam usaha mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang aman, stabil, dan sejahtera. Gagasan ini mencakup kerja sama multilateral dalam bidang industri pertahanan, latihan bersama, penguatan kapasitas militer negara anggota, dan pemanfaatan teknologi pertahanan secara bertanggung jawab.

Lebih jauh, pertemuan ini juga membahas agenda-agenda strategis seperti manajemen konflik wilayah, penguatan keamanan maritim, penanggulangan bencana, dan pengembangan industri pertahanan dalam kerangka kerja sama multinasional. Indonesia menyatakan kesiapan untuk tidak hanya berbicara, namun juga beraksi nyata memperkuat interoperabilitas antar-angkatan pertahanan anggota ASEAN, berbagi pengalaman dalam operasi kemanusiaan, dan memfasilitasi pengembangan industri strategis bersama.
Dengan demikian, kehadiran Menteri Sjafrie dalam ADMM ke-19 bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari strategi Indonesia untuk menegaskan posisi diri sebagai negara yang aktif, responsif, dan bersinergi dalam menghadapi tantangan keamanan kawasan. Melalui langkah-langkah tersebut, Indonesia berharap dapat menjaga keutuhan ASEAN sebagai komunitas yang tangguh, fleksibel, dan relevan di tengah dinamika global yang terus bergerak cepat.




