SIBORONGBORONG – Wakil Bupati Tapanuli Utara, Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng bersama Ketua Bidang II TP PKK Taput, Ny. Lisa Deni Lumbantoruan br. Malaum, turut hadir dalam kegiatan bedah buku bertajuk “Utang dan Sampah Sesudah Pesta”, hasil karya penulis Mikhael N. Naibaho.
Acara berlangsung di Huta Art Space, Komplek Piltik Coffee, Lobusiregar, Siborongborong, Sabtu (23/08/2025).
Bedah buku ini menghadirkan tokoh sastra dan budaya, Thompson Hs, sebagai narasumber, serta Dian Purba yang dikenal aktif dalam dunia literasi, sebagai moderator. Kegiatan ini turut diramaikan oleh berbagai kalangan, mulai dari komunitas literasi, pelajar, mahasiswa, guru hingga masyarakat umum yang peduli terhadap perkembangan dunia literasi di daerah.
Tampak mendampingi Wabup, Kepala Dinas Perpustakaan Taput Agus Sinaga, Kadis Pendidikan Bontor Hutasoit, Inspektur Taput Erikson Siagian, serta Kabid Perpustakaan Julia Theresia Nainggolan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan literasi ini. Ia menilai, bedah buku bukan sekadar bentuk penghargaan terhadap karya tulis, namun juga menjadi medium penting untuk mendorong diskusi, memperluas cakrawala berpikir, dan memperkuat budaya literasi masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara berkomitmen kuat menjadikan literasi sebagai bagian fundamental dalam pembangunan sumber daya manusia. Kita percaya, ketika lahir lebih banyak penulis dan pembaca, maka fondasi peradaban kita akan semakin kuat,” ucap Deni Lumbantoruan.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya literasi dalam berbagai aspek, khususnya di era digital saat ini. Literasi, menurutnya, tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi digital, informasi, hingga budaya.
“Anak-anak kita harus dibekali kemampuan berpikir kritis, memilah informasi yang benar, dan tidak mudah termakan hoaks. Buku tetap menjadi sarana terbaik untuk melatih kedalaman berpikir,” katanya tegas.
Wabup juga berharap, kegiatan seperti ini dapat melahirkan generasi penulis baru dari Tapanuli Utara. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menulis sejarahnya sendiri. Mari mulai menulis dari hal-hal sederhana: ide, pengalaman, hingga mimpi-mimpi kita,” tuturnya.
Bedah buku ini merupakan inisiatif Huta Art Space yang didukung oleh penerbit Elex Media Komputindo. Suasana diskusi berlangsung hangat dan interaktif, mempertemukan pemikiran sang penulis dengan para peserta yang antusias.