Tarutung-Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si., meresmikan peluncuran program inovatif bertajuk RAP SONANG (Responsif, Akurat, Profesional – Solusi Nyata untuk Pengaduan dan Layanan) di RSUD Tarutung pada Selasa, (6 /5/ 2025).
Acara yang digelar di halaman rumah sakit ini turut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala perangkat daerah, para pimpinan UPT Puskesmas se-Kabupaten Tapanuli Utara, serta masyarakat umum.
RAP SONANG merupakan sistem layanan digital terintegrasi yang dirancang untuk menampung serta menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait pelayanan kesehatan.
Aplikasi ini hadir untuk mengatasi keterbatasan waktu pelayanan sebelumnya dengan menyediakan akses informasi dan pengaduan selama 24 jam penuh.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa RAP SONANG merupakan bagian dari program unggulan Quick Wins 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati, sekaligus menjadi implementasi Misi Ketiga Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan dan pendidikan.
“Kami hadirkan program ini sebagai solusi langsung atas keluhan masyarakat. RAP SONANG diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan akan pelayanan yang cepat, efisien, dan mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama yang membutuhkan,” ujar Bupati dengan tegas.
Di hadapan warga dan pasien RSUD Tarutung, Bupati juga memaparkan sejumlah perbaikan yang telah dilakukan, antara lain penambahan perangkat fingerprint dari empat menjadi 17 unit, ekspansi layanan poliklinik dengan jumlah pasien terbanyak, serta penataan ulang area antrean agar lebih nyaman dan tertib.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat menerima layanan yang optimal. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui saran dan pengaduan sebagai indikator kualitas pelayanan kami,” tuturnya.
Bupati menekankan pentingnya sinergi antara RSUD Tarutung dan seluruh Puskesmas di wilayah Tapanuli Utara.
Ia menegaskan bahwa Puskesmas harus menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan yang optimal dan tersedia selama 24 jam.
“Tidak boleh lagi ada pasien yang bolak-balik dari Puskesmas ke rumah sakit hanya untuk mendaftar. Proses administrasi bisa langsung di Puskesmas, dengan sistem pelayanan yang terintegrasi dan efisien. Aplikasi RAP SONANG juga wajib disosialisasikan oleh seluruh tenaga kesehatan,” ucapnya tegas.
Menutup sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Pemkab Tapanuli Utara terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana RSUD Tarutung agar mampu bersaing dengan rumah sakit besar di kota-kota lainnya.
Ia menargetkan seluruh penduduk Tapanuli Utara telah terdaftar dalam BPJS Kesehatan paling lambat Juni 2025.
Usai meresmikan program dengan pengguntingan pita Unit Pengaduan/Call Center, Bupati meninjau simulasi penggunaan sistem fingerprint untuk pendaftaran BPJS dan memantau langsung pelayanan sejumlah poliklinik.
Ia juga menyempatkan berdialog hangat dengan pasien dan masyarakat yang tengah berobat.
Plt. Direktur RSUD Tarutung, dr. Bobby Simanjuntak, dalam laporannya mengucapkan apresiasi kepada pimpinan daerah atas dukungan yang diberikan.
“Kami dari jajaran RSUD Tarutung berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Sebagai langkah pengembangan, RSUD Tarutung kini ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jejaring Pengampuan KJSU-KIA (Kanker, Jantung, Saraf, Uronefrologi, serta Kesehatan Ibu dan Anak).
Selain itu, pembangunan laboratorium kateterisasi (Cath Lab) tengah berlangsung dan ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2026.
Sebagai penutup rangkaian acara, Bupati membuka selubung sebagai simbol peluncuran aplikasi RAP SONANG, dilanjutkan dengan peninjauan beberapa poliklinik dan uji coba langsung sistem aplikasi tersebut.
Ia berharap seluruh tenaga medis di RSUD Tarutung dan Puskesmas senantiasa memberikan pelayanan prima dengan penuh ketulusan, demi menjadikan RSUD Tarutung sebagai rumah sakit rujukan regional yang unggul dan terpercaya.(Loksa Situmeang)