Pemkab Taput Ubah Sampah Jadi Berkah: Kompos Bernilai Ekonomis untuk Masa Depan Bersih dan Sejahtera

By Sehat Siahaan - Wednesday, 06 August 2025
Bupati Taput Dr. Jonius Taripar Hutabarat bersama Wakil Bupati Dr. Deni Palindungan Lumbantoruan memimpin rapat pengelolaan sampah organik menjadi kompos di Aula Martua, Kantor Bupati Taput, Tarutung (5/8/2025). (Foto: Loksa Situmeang/Kabarnas.id)
Bupati Taput Dr. Jonius Taripar Hutabarat bersama Wakil Bupati Dr. Deni Palindungan Lumbantoruan memimpin rapat pengelolaan sampah organik menjadi kompos di Aula Martua, Kantor Bupati Taput, Tarutung (5/8/2025). (Foto: Loksa Situmeang/Kabarnas.id)

Tarutung – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara terus menunjukkan komitmennya dalam mengelola lingkungan dengan bijak dan berkelanjutan.

Dalam upaya mewujudkan daerah yang bersih sekaligus berdaya guna, Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si. bersama Wakil Bupati Dr. Deni Palindungan Lumbantoruan, M.Eng. memimpin rapat strategis mengenai pengelolaan sampah menjadi kompos bernilai ekonomis, Selasa (5/8/2025) di Aula Martua, Kantor Bupati Taput, Tarutung.

Rapat ini dihadiri sejumlah pimpinan OPD, di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesra Bahal Simanjuntak, Kadis Lingkungan Hidup Heber Tambunan, Kadis Pertanian S.E.Y Pasaribu, Kadis Ketapang Longgos Pandiangan, Kadis Perkim Biduman Gultom, serta Direktur Perseroda Jan Piter Lumbantoruan dan jajaran terkait lainnya.

Dari Sampah Menjadi Kompos: Solusi Berkelanjutan untuk Taput

Dalam arahannya, Bupati Jonius menekankan perlunya perubahan paradigma dalam mengelola sampah

Tak hanya sebagai limbah yang dibuang, sampah organik kini dilihat sebagai potensi ekonomi jika dikelola dengan tepat.

“Sampah organik bisa kita ubah menjadi kompos yang sangat berguna bagi sektor pertanian. Bahkan, tumpukan di TPA pun masih bisa kita manfaatkan,” ujar Bupati dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, ia menginstruksikan agar seluruh elemen pemerintahan—hingga ke tingkat desa—menggelorakan kembali semangat gotong royong dan kesadaran kolektif menjaga kebersihan lingkungan.

Pendidikan Lingkungan Dimulai dari Sekolah

Wakil Bupati Deni menambahkan bahwa kesadaran akan kebersihan harus dimulai sejak dini melalui dunia pendidikan.

Ia menegaskan pentingnya program SAITAPAIAS (Sadar Tapanuli Utara Akan Pentingnya Kebersihan dan Asri Sekitar) sebagai langkah membangun karakter generasi muda yang peduli lingkungan.

“Kepala sekolah harus aktif menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan kepada para siswa. Ini bukan sekadar program sesaat, tapi harus jadi budaya hidup masyarakat kita,” kata Wakil Bupati.

Peran Strategis Perseroda dan Masyarakat

Tak hanya pemerintah, Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) juga diminta untuk aktif dalam pengelolaan dan pemasaran produk kompos. Dengan pendekatan yang tepat, pengelolaan sampah ini diharapkan mampu membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Taput.

Sebagai bentuk edukasi publik, Tony Situmeang, SP, seorang penggiat lingkungan dan pemanfaat limbah organik, turut memberikan paparan teknis mengenai cara mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos bernilai jual tinggi.

Komitmen Bersama: Bersih Itu Sehat, Bersih Itu Sejahtera

Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan, Pemkab Taput optimis mampu menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga melalui pemanfaatan sampah organik.

“Kita tidak hanya membersihkan lingkungan, tapi juga menciptakan manfaat ekonomi darinya. Ini adalah gerakan bersama menuju Taput yang bersih, hijau, dan mandiri,” tutur Bupati Jonius.(Loksa Situmeang)