Pemkab Taput Dorong Kopi Lokal Tembus Pasar Global, Siap Hadapi Regulasi Uni Eropa

By Sehat Siahaan - Tuesday, 02 September 2025
Wakil Bupati Tapanuli Utara, Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng., bersama para pimpinan perangkat daerah saat menghadiri Sosialisasi EUDR di Hotel ABE Tarutung, Selasa (2/9/2025).(Foto:Loksa Situmeang/Kabarnas.id)
Wakil Bupati Tapanuli Utara, Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng., bersama para pimpinan perangkat daerah saat menghadiri Sosialisasi EUDR di Hotel ABE Tarutung, Selasa (2/9/2025).(Foto:Loksa Situmeang/Kabarnas.id)

Taput – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) menegaskan komitmennya mendukung kopi lokal agar mampu bersaing di pasar internasional.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Taput, Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng., saat menghadiri Sosialisasi Kesiapan terhadap European Union Deforestation Regulation (EUDR) di Hotel ABE, Tarutung, Selasa (2/9/2025).

Kegiatan yang difasilitasi oleh Saka Dala dengan dukungan Uni Eropa ini dihadiri petani, pelaku usaha kopi, eksportir, hingga organisasi pendamping yang selama ini terlibat dalam rantai pasok kopi Tapanuli Utara.

Forum tersebut menjadi momentum penting untuk memahami regulasi EUDR yang berimplikasi langsung terhadap produk ekspor, khususnya kopi.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. 

Ia menegaskan Pemkab Taput siap mengawal penguatan kopi lokal agar tidak hanya dikenal karena cita rasa khasnya, tetapi juga karena komitmen pada keberlanjutan.

“Kita patut bersyukur karena kopi Tapanuli Utara mendapat perhatian di tingkat internasional. Namun perhatian itu juga disertai tantangan berupa regulasi yang harus kita penuhi bersama,” ujar Dr. Deni.

Kopi Taput dan Tantangan Regulasi Uni Eropa

Sosialisasi ini membahas berbagai aspek teknis yang wajib dipenuhi, mulai dari traceability (penelusuran asal-usul produk), pengelolaan sistem informasi rantai pasok, hingga tata kelola lahan yang bebas deforestasi.

Melalui forum ini, para petani dan pelaku usaha kopi mendapat pemahaman tentang peluang ekspor sekaligus risiko yang dapat muncul bila tidak menyesuaikan dengan regulasi baru Uni Eropa.

Dr. Deni menambahkan, Pemkab Taput berkomitmen mendampingi para pelaku usaha kopi agar mampu beradaptasi dengan aturan global tersebut.

“Kita ingin memastikan kopi Tapanuli Utara bukan hanya unggul di rasa, tetapi juga menjadi simbol kopi berkelanjutan yang ramah lingkungan,” katanya tegas.

Langkah Strategis Pemkab Taput

Pemerintah daerah berencana memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk organisasi pendamping, eksportir, dan lembaga internasional. 

Dengan dukungan penuh, kopi Taput diharapkan semakin kokoh menembus pasar global, sekaligus memberi dampak ekonomi positif bagi petani lokal.(Loksa Situmeang)