Humbahas, Kabarnas.id – Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan secara resmi membuka "Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana" Tahun 2025. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Chiristison R. Marbun, mewakili Bupati Humbang Hasundutan, Dr. Oloan Paniaran Nababan, SH, MH, pada Rabu (24/9/2025) di Tao Silosung, Desa Siponjot, Kecamatan Lintongnihuta.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbahas ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai kecamatan, yakni Lintongnihuta, Paranginan, Pollung, dan Doloksanggul. Kegiatan berlangsung selama dua hari, mulai 24 hingga 25 September 2025, dengan menghadirkan narasumber profesional dari BASARNAS Medan.
Sekda Chiristison Marbun, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kondisi geografis dan hidrologis Humbang Hasundutan menjadikannya wilayah yang rentan terhadap berbagai jenis bencana alam. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi situasi darurat menjadi prioritas pemerintah daerah.
"Pelatihan ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap bencana, khususnya yang berkaitan dengan wilayah perairan. Diharapkan peserta dapat memahami langkah-langkah pencegahan, mitigasi, hingga evakuasi korban dengan tepat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa para peserta akan difungsikan sebagai garda terdepan dalam pengawasan keselamatan di area perairan, seperti danau, sungai, dan lokasi wisata air lainnya. Hal ini juga dinilai penting dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata, khususnya dari sisi keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Humbahas, Sabar Purba, dalam laporannya menyebutkan bahwa pelatihan ini mengacu pada "Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana", serta sejumlah regulasi pendukung lainnya.
"Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana, terutama di wilayah perairan yang memiliki risiko tinggi terhadap insiden kecelakaan dan bencana alam,” ucapnya menjelaskan, sebagaimana dikutip dari laman Humas Humbahas.
Pemerintah berharap, dengan pelatihan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana di Humbang Hasundutan.