Menteri Pertahanan Pimpin Doa Bersama Serta Kirab Kebangsaan di Monas

By Parlindungan - Saturday, 04 October 2025
Acara "Doa Bersama serta Kirab Kebangsaan" dalam rangka memperingati HUT ke‑80 TN, di Monumen Nasional (Monas)
Acara "Doa Bersama serta Kirab Kebangsaan" dalam rangka memperingati HUT ke‑80 TN, di Monumen Nasional (Monas)

Jakarta, Kabarnas.id —  Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin hadir dan memimpin rangkaian kegiatan "Doa Bersama serta Kirab Kebangsaan" dalam rangka memperingati HUT ke‑80 TN, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Sabtu 4 Oktober 2025.

Monas dipenuhi ribuan peserta dari jajaran TNI, Kementerian Pertahanan, tokoh lintas agama, serta masyarakat umum yang datang untuk menyaksikan dan turut serta dalam suasana kebersamaan.

Merajut Syukur dan Semangat Persatuan lewat Doa Bersama

Acara dibuka dengan sesi doa bersama yang dirancang bukan sekadar ritual, melainkan simbol syukur dan refleksi terhadap pengabdian TNI selama delapan dekade. Dalam suasana khidmat, doa dipanjatkan sebagai ungkapan terima kasih nasional atas dedikasi prajurit yang senantiasa menjaga kedaulatan negara. Di sisi lain, kehadiran tokoh lintas agama menegaskan bahwa bangsa ini tetap bertumpu pada nilai "kebhinekaan", bahwa tiap elemen masyarakat, tanpa memandang latar belakang, memiliki peran dalam menjaga persatuan.

Melalui sesi doa bersama tersebut, penyelenggara berharap nilai spiritual dan tanggung jawab kolektif semakin mengakar—bahwa bela negara bukanlah tugas segelintir orang, melainkan panggilan seluruh anak bangsa.

Kirab Kebangsaan: Aksi Simbolik Persaudaraan dan Semangat Gotong‑Royong

Setelah doa bersama, rangkaian acara dilanjutkan dengan "Kirab Kebangsaan" yang dilepas langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie bersama Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan. Kirab ini menjadi puncak dari kegiatan pagi itu: arak-arakan kendaraan taktis TNI bergerak menyusuri rute yang telah ditentukan, membawa masyarakat dan organisasi kemasyarakatan untuk ikut serta secara langsung.

Keterlibatan masyarakat dan ormas dalam kirab tersebut bukan sekadar sebagai penonton, tetapi sebagai bagian dari simbol solidaritas, persaudaraan, dan gotong‑royong dalam menjaga persatuan serta kedaulatan negara. Kendaraan taktis TNI menjadi ‘panggung bergerak’ yang menyimbolkan bahwa dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), negara dan rakyat berjalan beriringan.

Nilai Utama yang Diusung: Kebersamaan, Kesetiaan, dan Semangat Nasional

Mengutip laman Kemenhan RI, secara keseluruhan, rangkaian acara ini merefleksikan tiga nilai utama:

1. Kebersamaan antar unsur negara dan rakyat, terutama lewat doa bersama yang melibatkan berbagai kalangan

2. Kesetiaan kepada NKRI, yang diteguhkan melalui simbolisme kirab dan keterlibatan aktif masyarakat

3. Semangat nasionalisme dan gotong‑royong, bahwa menjaga kedaulatan bukan hanya urusan militer, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh warga negara

Dengan demikian, peringatan HUT ke‑80 TNI kali ini bukan sekadar selebrasi institusional militer semata, melainkan sebuah momentum introspeksi dan penguatan semangat kebangsaan. Semoga rangkaian acara seperti ini terus menjadi jembatan antara TNI dan rakyat, mengokohkan fondasi persatuan dalam keragaman Indonesia.