Lingkungan Hidup di Taput Terkoyak: Ratusan Kubik Kayu Pinus Diseret, Sawah Warga Jadi Korban

By Sehat Siahaan - Thursday, 21 August 2025
Mobil truk bermuatan pinus ( foto: Loksa Situmeang/Kabarnas.id)
Mobil truk bermuatan pinus ( foto: Loksa Situmeang/Kabarnas.id)

Taput– Hutan kembali merintih. Dari Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting, ratusan kubik kayu pinus gelondongan keluar begitu saja. 

Bukan hanya meninggalkan jejak batang-batang kayu yang berserakan, tetapi juga kerusakan lahan sawah yang selama ini menjadi tumpuan hidup warga desa.

Pengusaha berinisial TM, yang disebut-sebut berasal dari Desa Simamora Nabolak, Kecamatan Pagaran, dikabarkan menjadi aktor utama di balik penebangan besar-besaran ini.

Mirisnya, TM bukan orang sembarangan. Ia diduga merupakan seorang oknum kepala desa yang berperan ganda: pejabat publik sekaligus pengusaha kayu.

Namun saat dikonfirmasi wartawan kabarnas.id melalui pesan WhatsApp, TM memilih bungkam. 

Tidak ada jawaban, seolah sunyi lebih nyaman ketimbang memberi penjelasan kepada publik.

Sebelumnya, pihak Dinas Kehutanan Taput sempat menghentikan aktivitas pengambilan kayu bulat tersebut.

Tapi, hentakan gergaji mesin sudah telanjur menorehkan luka di bumi. Lahan sawah yang digarap petani kini rusak, aliran air terganggu, dan harapan mereka untuk panen ikut tercabik.

Kerusakan lingkungan hidup ini bukan sekadar cerita hari ini. Hampir setiap tahun, Tapanuli Utara menghadapi ancaman serupa. 

Praktik penebangan liar dan lemahnya pengawasan telah menjadi luka lama yang tak kunjung sembuh.

Lebih ironis lagi, ketika pihak KPH XII Tapanuli Utara dimintai keterangan terkait penebangan pinus tanpa dokumen sah Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), mereka enggan berkomentar. Diam seribu bahasa, sementara warga terus menanggung derita.

Kerusakan hutan di Taput bukan hanya soal hilangnya pohon pinus. Ia adalah alarm bahaya tentang masa depan ekologi, air bersih, dan pangan. Jika hutan terus habis, sawah kian rusak, lalu apa yang tersisa bagi generasi mendatang?(Loksa Situmeang)