Kabarnas.com - Ketua Tim Penggerak (TP) Posyandu Kabupaten Tapanuli Utara, Ny. Neny Angelina JTP Hutabarat br. Purba, meninjau langsung pelaksanaan simulasi layanan New Posyandu di Desa Parhorboan, Kecamatan Pagaran, pada Senin (05/05/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Taput Ny. Popria David Sipahutar, Camat Pagaran, para kepala desa, jajaran pengurus TP PKK dari kabupaten hingga desa, kader Posyandu, serta masyarakat yang terdiri dari orang tua dan lansia.
Konsep New Posyandu merupakan transformasi dari Posyandu konvensional yang selama ini fokus pada aspek kesehatan menjadi sistem pelayanan masyarakat yang lebih komprehensif. Konsep baru ini mengintegrasikan enam bidang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM), yakni: kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketertiban dan perlindungan masyarakat (Trantibumlinmas), serta bidang sosial.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menjadi sektor utama dalam implementasi program ini, dengan dukungan dari berbagai perangkat daerah seperti Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Satpol PP, hingga pihak kepolisian.
Dalam sambutannya, Ny. Neny Angelina menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dukungan seluruh pihak dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa New Posyandu harus dikelola dengan ketulusan dan semangat pelayanan yang kuat. “Mari kita bekerja dengan hati agar manfaat New Posyandu benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa New Posyandu menjadi ujung tombak pelayanan desa dalam meningkatkan kesejahteraan warga dan mempercepat pemerataan layanan. Ia menyebutkan bahwa jika ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat desa, maka kepala desa dapat berkoordinasi dengan camat untuk meneruskan ke perangkat daerah yang berwenang.
Ketua TP. Posyandu juga menyatakan kepuasannya atas kelengkapan fasilitas kesehatan di Desa Parhorboan. “Saya cukup senang, alat kesehatan di sini sudah memadai. Ini jadi modal penting untuk peningkatan layanan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa seluruh program terkait PKK, Posyandu, dan PAUD telah diakomodasi dalam anggaran Dana Desa. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menjalankan program-program tersebut secara optimal.
Dalam harapannya, Ny. Neny Angelina menyebut keinginannya agar Tapanuli Utara bisa menjadi Kabupaten Layak Anak. “Kita harus masuk ke sekolah-sekolah, memberi edukasi soal seksualitas, pencegahan KDRT, dan perlindungan anak. Semua itu butuh kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.
Sebelum peninjauan, sambutan-sambutan disampaikan oleh Ketua TP PKK Desa Parhorboan, Ketua TP PKK Kecamatan Pagaran, Kepala Desa Parhorboan, dan Camat Pagaran yang seluruhnya mengapresiasi sinergi lintas sektor dalam mendukung suksesnya pelaksanaan simulasi ini.
Desa Parhorboan sendiri merupakan salah satu dari lima desa pilot project New Posyandu di Tapanuli Utara, bersama Desa Lobuhole dan Sitompul di Kecamatan Siatas Barita, serta Desa Sitolu Ama dan Lumban Gaol di Kecamatan Pahae Julu.
Kegiatan simulasi ini memperlihatkan keterlibatan aktif kader Posyandu, pemerintah desa, masyarakat, serta perangkat daerah. Ditegaskan juga bahwa jika ada masalah pelayanan yang tidak dapat ditangani di tingkat desa, dapat diteruskan ke instansi terkait melalui mekanisme koordinasi yang disepakati bersama. (Loksa Situmeang)