Tarutung, Kabarnasid – Bupati Dr. Jonius Taripar Hutabarat, S.Si., M.Si., bersama Wakil Bupati Dr. Deni Lumbantoruan, M.Eng., secara resmi membuka kegiatan "Brainstorming Rencana Pembangunan Rumah Sakit Unggulan Berbasis Kompetensi" di Ruang Rapat Mini Kantor Bupati Tapanuli Utara, Tarutung, Senin 27 Oktober 2025
Hadir sebagai narasumber antara lain dr. Yanuar Jak, Sp.OG, MARS, Ph.D, FISQua; Dr. Tiopan Sipahutar, SKM, MKM; serta Direktur RSUD Tarutung Bobby Sipahutar dan jajarannya, bersama Kepala OPD terkait serta konsultan bidang kesehatan dan infrastruktur.
Dalam arahannya, Bupati Jonius menegaskan pentingnya berpikir jauh ke depan:
"Saya berharap tim yang akan bekerja dan memberikan masukan dalam kegiatan ini tidak berpikir tentang rumah sakit masa kini, tetapi rumah sakit masa depan. Seperti apa konsepnya, siapa yang akan menjadi pengguna jasanya, dan bagaimana selera pasar ke depan harus sudah kita pikirkan,” ujarnya.
JTP Hutabarat juga menambahkan bahwa melalui sesi brainstorming ini diharapkan muncul ide-ide segar untuk pembangunan rumah sakit tersebut. Pihak rumah sakit, instansi teknis seperti PU/Perkim, serta swasta diharapkan memberikan pandangan konstruktif termasuk memperhatikan detil-terkecil. Targetnya: pembangunan bisa mulai tahun depan dan berjalan selama dua hingga tiga tahun hingga selesai.
Sedangkan Wakil Bupati Deni menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar fasilitas medis biasa, melainkan bagian dari strategi besar pembangunan daerah:
"Kita harus berpikir bahwa rumah sakit yang akan dibangun bukan hanya untuk Tapanuli Utara, tetapi untuk kawasan Tapanuli Raya. Taput merupakan bagian dari kawasan strategis pariwisata, dan pelayanan kesehatan adalah bentuk dukungan terhadap investasi pemerintah di bidang pariwisata dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya penuh optrimis.

Ia menambahkan bahwa pembangunan harus mencakup dua aspek penting:
1. Hardware yakni bangunan fisik, sarana, dan infrastruktur rumah sakit.
2. Software yakni tata kelola serta kompetensi tenaga medis yang bertugas.
Keberadaan narasumber dan ahli dalam kegiatan ini diharapkan bisa mendorong Tapanuli Utara agar kelak memiliki rumah sakit yang menjadi rujukan regional, bahkan menarik pasien dari luar daerah seperti kota-besar.
Rencana pembangunan ini sejalan dengan kebijakan Provinsi Sumatera Utara yang menargetkan pembangunan empat rumah sakit unggulan regional salah satunya di Kabupaten Tapanuli Utara sebagai “Regional Pantai Barat”.
Dengan dukungan penuh semua pihak pemerintah kabupaten, provinsi, pemerintah pusat, serta swasta dan masyarakat proyek rumah sakit berbasis kompetensi ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan. (Loksa Situmeang)




