Siborongborong, Kabarnas.com – Bupati Tapanuli Utara (Taput), Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si, M.Si, bersama Wakil Bupati Denni Lumbantoruan, memaparkan komitmen mereka dalam pembangunan daerah, dengan fokus utama pada sektor pendidikan, pertanian, kesehatan, dan lingkungan hidup. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan masyarakat Siborongborong di Hotel ABE, Kamis (17/04/2025), yang turut dihadiri oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Taput memaparkan program unggulan di berbagai sektor:
I. Pertanian dan Perkebunan
Bupati menjelaskan potensi pertanian di beberapa kecamatan. Untuk tanaman pangan padi, Kecamatan Pangaribuan dan Siborongborong menjadi pemasok utama, sedangkan jagung terbesar diproduksi di Kecamatan Garoga dan Parmonangan. Untuk tanaman holtikultura, Kecamatan Siborongborong mencatatkan produksi bawang dan tomat terbesar, sementara Kecamatan Tarutung unggul dalam produksi cabai merah. Dalam sektor perkebunan, kopi terbanyak diproduksi di Kecamatan Siborongborong dan Pangaribuan, sementara kemenyan paling banyak dihasilkan di Pangaribuan dan Pahae Julu. Selain itu, Kecamatan Purbatua dan Simangumban mencatatkan produksi kakao terbesar, sedangkan durian unggul di kedua kecamatan tersebut.
Sesuai dengan Perpres RI No. 131 Tahun 2024 tentang Badan Otorita Pengelolaan Kawasan Food Estate, Taput memiliki 1.872,57 hektar yang terletak di Kecamatan Parmonangan dan Adiankoting. Untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan, Pemkab Taput akan melaksanakan empat terobosan utama, yaitu:
-
Pendataan potensi pertanian secara digital.
-
Merekrut 10 petani muda per desa setiap lima tahun.
-
Mengoptimalkan peran penyuluh pertanian.
-
Meningkatkan teknologi pertanian dan mekanisasi.
Baca juga : Sinergi Pendidikan dan Ekonomi: Bupati Taput Hadiri Kunjungan Kerja Ketua DEN di Toba
II. Pariwisata
Taput juga berfokus pada pengembangan sektor pariwisata, khususnya di Salib Kasih, destinasi wisata rohani yang bersejarah, dengan Monumen Salib Kasih yang dibangun sejak 17 September 1993. Lokasi ini dilengkapi dengan lapangan olahraga, menara pandang, rumah ibadah, serta agrowisata. Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dan dampaknya terhadap perekonomian, Pemkab Taput berencana untuk melakukan rekonstruksi jalan sepanjang 6 km menuju Salib Kasih dengan lebar 4,5 meter, dan pembangunan saluran serta tembok penahan yang diperkirakan memerlukan dana sekitar Rp 20 miliar.
III. Pendidikan
Bupati Taput memaparkan data terkait sektor pendidikan di daerahnya. Terdapat 385 sekolah dasar dengan 3.029 guru dan 39.310 siswa, 80 sekolah menengah pertama dengan 1.403 guru dan 21.173 siswa, serta 46 SMA/SMK dengan 1.274 guru dan 20.283 siswa. Namun, ada 1.654 anak yang putus sekolah, sehingga Pemkab Taput berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui beberapa langkah, antara lain:
1.Meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dan pemanfaatan teknologi informasi.
2.Menyebarkan pemerataan guru ke seluruh wilayah.
3.Menggunakan teknologi digital untuk monitoring sekolah.

4.Mengimplementasikan program Tapanuli Berhitung, Membaca, dan Bercerita.
5Mengadakan lebih banyak kompetisi di tingkat sekolah, kecamatan, dan kabupaten.
IV. Kesehatan
Rumah Sakit (RS) Tarutung, yang dibangun oleh Zending Jerman pada tahun 1918 di atas lahan seluas 5,765 hektar, kini berstatus sebagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan akreditasi tipe B. Mengingat bangunan yang sudah berusia 77 tahun dan lahan yang hampir seluruhnya terpakai, Pemkab Taput merencanakan pembangunan RS baru dalam jangka waktu empat tahun, dengan tahapan sebagai berikut:
1.Tahun Anggaran 2025: Pengadaan lahan, studi kelayakan (FS), desain engineering (DED), dan master plan (MP).
2.Tahun Anggaran 2026: Pematangan lahan.
3.Tahun Anggaran 2027: Pembangunan sarana dan prasarana.
4.Tahun Anggaran 2028: Peresmian gedung baru.
Dengan berbagai program yang direncanakan, Bupati Taput berharap dapat membawa kemajuan signifikan bagi daerahnya dalam lima tahun mendatang.(Loksa Situmeang)




