Bupati Taput Buka Rapat Kerja Petani Milenial 2025: Dorong Digitalisasi dan Kemandirian Pangan Daerah

By Sehat Siahaan - Tuesday, 14 October 2025
Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat didampingi Wakil Bupati dan Sekda membuka secara resmi Rapat Kerja Petani Milenial Taput Tahun 2025 di Aula Martua, Selasa (14/10/2025).
Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat didampingi Wakil Bupati dan Sekda membuka secara resmi Rapat Kerja Petani Milenial Taput Tahun 2025 di Aula Martua, Selasa (14/10/2025).

Taput — Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si, didampingi Wakil Bupati Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, ST., M.Eng, serta Sekretaris Daerah Drs. Henry M.M. Sitompul, M.Si, secara resmi membuka Rapat Kerja Petani Milenial Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2025, Selasa (14/10/2025) di Aula Martua, Kantor Bupati Tapanuli Utara.

Kegiatan ini mengusung tema “Kolaborasi Program Petani Milenial dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk Mencapai Target di Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan”.

Acara dihadiri para pimpinan perangkat daerah, perwakilan petani milenial, serta sejumlah stakeholder pertanian.

Dalam sambutannya, Bupati Jonius Hutabarat menegaskan bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara, di mana lebih dari 80 persen masyarakat menggantungkan hidup di sektor tersebut.

“Berbicara pertanian tidak bisa setengah-setengah. Kita harus berani berpikir dari hulu ke hilir dan menyiapkan rencana jangka panjang yang terukur dan berbasis data,” ujar Bupati.

Beliau menekankan pentingnya regenerasi, mekanisasi, dan digitalisasi pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Sebagai wujud nyata dukungan pemerintah, Pemkab Taput telah menyediakan anggaran Rp25 miliar untuk memperkuat program pertanian, termasuk pemberdayaan petani milenial dan penguatan kelembagaan pertanian.

Bupati juga mengajak petani milenial menjadi sumber utama data pertanian di lapangan, agar arah kebijakan pemerintah lebih tepat sasaran.

“Selama ini arah pertanian ditentukan satu arah, dari dinas ke petani. Sekarang kita ubah. Petani yang berpikir, pemerintah mendengar. Semua harus berbasis data,” katanya tegas.

Salah satu contoh kolaborasi nyata adalah keterlibatan petani milenial dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Pemkab Taput dengan nilai anggaran mencapai Rp187 miliar.
Bupati mendorong agar petani milenial membentuk koperasi dan menjadi penyedia bahan pangan lokal untuk program MBG, seperti sayur, buah, ikan, tempe, dan tahu.

“Pasarnya sudah jelas  MBG. Tinggal bagaimana petani milenial mampu menyuplai kebutuhan pangan secara berkelanjutan dan profesional,” ucapmya menwmbahi.

Sementara itu, Koordinator Program MBG, Syah Menan Lubis, memaparkan kebutuhan bahan pangan harian untuk ribuan pelajar penerima manfaat di seluruh kecamatan Taput.

Ketua Petani Milenial Taput, Murdhani Purba, dalam laporannya menyampaikan bahwa rapat kerja ini bertujuan menyelaraskan program Petani Milenial dengan kebijakan Pemkab Taput, memperkuat kelembagaan organisasi, serta menghimpun masukan dari berbagai pihak.

Saat ini, Petani Milenial Taput beranggotakan 100 orang yang tersebar di 15 kecamatan dan siap menjadi pionir kemajuan pertanian Tapanuli Utara.

Rapat kerja ini menghasilkan rekomendasi dan rumusan awal program kerja tahun 2026, antara lain:

-Penguatan sistem data pertanian berbasis lapangan

-Pembentukan koperasi Petani Milenial

-Integrasi program pertanian dengan kebutuhan pangan daerah

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Pemkab Taput bersama Petani Milenial siap membangun kemandirian pangan menuju Tapanuli Utara yang maju, mandiri, dan berdaya saing.(Loksa Situmeang)