SIMALUNGUN — Semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap pembangunan desa kembali tercermin di Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Babinsa Koramil 10/Tanah Jawa Kodim 0207/Simalungun, Sertu Misno, turut terjun langsung bergotong royong bersama masyarakat dalam lanjutan pengecoran jalan desa yang dibangun melalui swadaya warga, Minggu (14/12/2025).
Kegiatan gotong royong tersebut menjadi wujud nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan. Kehadiran Babinsa di tengah-tengah warga tidak hanya memberikan kontribusi tenaga, tetapi juga memotivasi masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sertu Misno menjelaskan bahwa keterlibatan Babinsa dalam kegiatan kemasyarakatan merupakan bagian dari tugas pembinaan teritorial sekaligus bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat. Menurutnya, pembangunan jalan desa memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jalan desa yang baik akan sangat membantu aktivitas warga, mulai dari kelancaran ekonomi, akses pendidikan, hingga kegiatan sosial. Melalui gotong royong ini, kita ingin membangkitkan kembali nilai kebersamaan dan saling membantu,” ujar Sertu Misno di sela-sela kegiatan.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur berbasis swadaya masyarakat juga mencerminkan kemandirian desa dalam menjawab kebutuhan pembangunan, tanpa harus selalu bergantung pada bantuan pihak lain.
Sementara itu, warga Nagori Marubun Jaya menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif Babinsa yang selama ini selalu hadir dan berperan dalam berbagai kegiatan sosial maupun pembangunan desa. Kehadiran TNI dinilai mampu memberikan semangat tambahan bagi masyarakat untuk menyelesaikan pekerjaan bersama-sama.
Dengan dukungan semua pihak dan semangat gotong royong yang kuat, proses pengecoran jalan tersebut diharapkan dapat segera rampung dan memberikan manfaat nyata bagi mobilitas serta aktivitas sehari-hari warga.
Mengutip Pendim 0207/ Simalungun, kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa budaya gotong royong masih terpelihara dengan baik di tengah masyarakat pedesaan dan menjadi kekuatan utama dalam membangun desa secara mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing.
