Tulungagung-Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balai Desa Campurdarat, Tulungagung, pada 2 Maret 2025.
Acara ini dihadiri sekitar 300 peserta dari warga setempat, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses gizi yang lebih baik.
Program MBG merupakan inisiatif nasional yang diusung Presiden Prabowo Subianto untuk menjamin asupan nutrisi bagi pelajar dan kelompok rentan. Di Jawa Timur, Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu wilayah percontohan sejak 6 Januari 2025.
MBG tidak hanya menargetkan peningkatan kualitas gizi, tetapi juga mendukung pendidikan karakter serta menggerakkan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM.
Tantangan dan Perkembangan Program di Tulungagung
Pada tahap awal, sebanyak 1.386 siswa dari Pondok Pesantren Al Azhar, Kedungwaru, telah menerima manfaat dari program ini. Menu makanan yang disediakan mencakup nasi, ayam goreng, sayur wortel, buah semangka, dan susu.
Dalam jangka pendek, MBG menargetkan 3.470 siswa di 25 sekolah sekitar Al Azhar, namun pelaksanaannya masih menghadapi kendala seperti keterbatasan tenaga juru masak.
Anggota DPR RI Komisi IX, Heru Tjahjono, yang hadir dalam sosialisasi ini mengungkapkan bahwa dari target ideal 3.480 porsi per hari, baru sekitar 40% yang berhasil disalurkan pada hari pertama program berjalan.
Untuk mendukung keberlanjutan MBG, Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah mengalokasikan anggaran Rp15 miliar dari pos Belanja Tak Terduga (BTT).
Saat ini, tiga dapur umum direncanakan beroperasi di Tulungagung, yakni di Al Azhar, Kalidawir, dan Beji. Namun, baru dapur di Al Azhar yang aktif dengan kapasitas produksi mencapai 3.480 porsi per hari.
Dukungan Ekonomi Lokal dan Sinergi Multi-Pihak
Program MBG juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan petani, peternak, dan nelayan lokal sebagai pemasok bahan makanan.
Kolaborasi antara Badan Gizi Nasional, Kodim 0807 Tulungagung, dan UMKM setempat memastikan distribusi bahan pangan seperti beras, sayuran, dan lauk pauk berjalan lancar.
Saat ini, 28 UMKM telah bergabung sebagai pemasok bahan, sementara 47 tenaga kerja direkrut untuk mengoperasikan dapur umum di Al Azhar.
Dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045, program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak-anak sekolah tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Ke depan, optimalisasi koordinasi dan peningkatan infrastruktur diharapkan dapat memperluas jangkauan dan efektivitas program MBG di seluruh Indonesia.(Charles)