#KaburAjaDulu: Fenomena Sosial dan Pro Kontra di Indonesia

By Sehat Siahaan - Friday, 21 February 2025
Tag#KaburAjaDulu menjadi pembahasan hangat di tengah masyarakat
Tag#KaburAjaDulu menjadi pembahasan hangat di tengah masyarakat

Kabarnas-Hastag #KaburAjaDulu sedang ramai diperbincangkan di media sosial dan menuai banyak pro kontra. Fenomena ini berakar dari kesulitan masyarakat dalam mencari pekerjaan di tengah minimnya lapangan kerja di Indonesia. Tagar ini menjadi bentuk ungkapan keresahan dan kekecewaan masyarakat terhadap beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada mereka.

Mengapa #KaburAjaDulu Menjadi Viral?

Dilansir dari artikel Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Hempri Suyatna, Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan di Fisipol UGM, menyatakan bahwa fenomena ini mencerminkan sikap kritis generasi muda terhadap situasi politik di Indonesia. Menurutnya, kondisi saat ini dianggap kurang menguntungkan, dan pemerintah dinilai kurang hadir dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi rakyat. Hempri juga menegaskan bahwa efisiensi anggaran pendidikan dapat mendorong generasi muda lebih memilih bekerja atau menempuh studi di luar negeri.

Baca Juga:Megawati Instruksikan Kepala Daerah Kader PDIP Tak Ikut Retreat ke Malang

Di sisi lain, Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), menanggapi fenomena ini dengan pernyataan kontroversial, "Kalau mau kabur, kabur aja. Kalau perlu, jangan balik lagi." Pernyataan serupa juga datang dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dahlil, yang mengatakan, "Kalau teman-teman berpikir untuk pindah ke luar negeri, saya malah meragukan nasionalisme kalian."

Respon dari pejabat negara ini justru memanaskan situasi dan semakin menimbulkan keraguan masyarakat terhadap para pemimpin yang seharusnya mengayomi rakyat.

#KaburAjaDulu di Media dan Respons Masyarakat

Tak lama setelah viral, tagar ini menjadi topik utama di berbagai media, termasuk program Catatan Demokrasi di TV One dengan judul "Viral, #KaburAjaDulu, Rasional atau Emosional?" Acara ini menghadirkan tujuh pembicara, termasuk Bunda Corla, selebritas tanah air yang kini tinggal di Jerman

Baca Juga:.Penahanan Hasto Kristyanto: Operasi Politik Mengacak PDIP

Dalam wawancaranya, Bunda Corla membandingkan sistem kerja di Jerman dengan Indonesia. "Di Jerman, tidak ada diskriminasi usia atau fisik. Yang penting ada kemauan dan niat, pengalaman bisa diajarkan. Sedangkan di Indonesia, ada banyak syarat seperti tinggi badan dan penampilan yang tidak relevan untuk pekerjaan biasa. Memangnya mau jadi model?" katanya.

Lebih lanjut, Bunda Corla menyatakan bahwa meskipun bekerja di luar negeri, rasa cinta terhadap tanah air tetap ada. "Semakin jauh kita dari Indonesia, semakin rindu. Kita tetap memantau perkembangan kebijakan di Indonesia," ujarnya dalam wawancara di TV One pada Selasa, 18 Februari.

Testimoni Warga yang Memilih ke Luar Negeri

Tagar #KaburAjaDulu juga banyak digunakan di TikTok, di mana banyak pengguna berbagi pengalaman mereka bekerja di luar negeri. Salah satu pengguna, yang merupakan mantan karyawan BUMN, menceritakan keputusannya untuk bekerja di China. Mereka juga memberikan tips kepada warga Indonesia yang ingin mencari peluang serupa.

Banyak dari mereka menganggap bahwa bekerja di luar negeri memberikan kesempatan yang lebih baik untuk berkembang dan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Selain itu, mereka menilai bahwa sistem rekrutmen di luar negeri lebih adil dan tidak dipenuhi dengan persyaratan yang dinilai tidak masuk akal.

Berdasarkan fenomena ini, bagaimana pendapat Anda mengenai #KaburAjaDulu? [ ]