Manado – Kerja sama militer antara Indonesia dan Australia kembali diperkuat lewat dimulainya "Latihan Bersama (Latma) Albatros Ausindo 2025" yang digelar di Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (21/9/2025). Kegiatan ini secara resmi dimulai dengan prosesi penyematan patch antara penerbang TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Royal Australian Air Force (RAAF).
Pembukaan latihan dipimpin langsung oleh Komandan Wing Udara 5, Kolonel Pnb Hilman Lamhot Parasian Ambarita, M.M.S., didampingi oleh Australia Air Attache GPCAPT Ben Cullen.
Dalam sambutannya, Kolonel Hilman menegaskan bahwa Latihan Albatros bukan hanya sekadar penguatan kemampuan operasional dan interoperabilitas antara kedua angkatan udara. Lebih dari itu, latihan ini menjadi wahana penting untuk menyamakan persepsi serta prosedur dalam menjalankan operasi patroli maritim gabungan—terutama di tengah dinamika kawasan yang semakin kompleks dan penuh tantangan.
Latma Albatros Ausindo 2025 mengerahkan pesawat B-737 MPA milik TNI AU dan P-8 Poseidon dari RAAF. Fokus utama latihan ini adalah peningkatan kemampuan pengawasan wilayah maritim atau Maritime Domain Awareness (MDA), dalam rangka mengantisipasi potensi ancaman maritim yang bisa muncul di masa mendatang.
Tak hanya soal strategi pertahanan, latihan ini juga menjadi simbol persahabatan erat antara Indonesia dan Australia serta komitmen bersama dalam membangun sinergi militer yang profesional. Hal ini sejalan dengan visi Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., yang mendorong terwujudnya TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis).
