Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menginstruks perpanjangan misi pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara (airdrop) ke Gaza. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjangkau lebih banyak warga terdampak, menyusul penetapan status bencana kelaparan di wilayah tersebut oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sebagai bagian dari tindak lanjut, satu unit tambahan pesawat Hercules C-130 A-1343 diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Selasa, 26 Agustus. Pesawat tersebut membawa 26 personel tambahan dari Satgas Garuda Merah Putih-II serta memuat sebanyak 1.200 unit payung udara untuk mendukung distribusi logistik di wilayah konflik.
Dengan penguatan ini, Indonesia menegaskan kelanjutan operasional misi sejak 13 Agustus lalu yang dilaksanakan bersama Yordania dan sejumlah negara mitra seperti Kanada, Jerman, dan Singapura. Pemerintah juga tengah menyiapkan opsi jalur distribusi bantuan via Mesir guna mengoptimalkan jangkauan bantuan, sebagaimana mengutip laman Kemenhan.
Langkah ini tidak hanya memperluas cakupan bantuan kemanusiaan Indonesia di Gaza, tetapi juga memperkokoh posisi Indonesia di kancah global sebagai bangsa yang menjunjung tinggi solidaritas dan kepedulian terhadap krisis kemanusiaan.