Wabup Taput Hadiri Rakor Di Kec. AdianKoting

By Parlindungan - Monday, 25 August 2025
Wakil Bupati Taput, Deni P Lumbantoruan bersama Ny. Lisa Deni Lumbantoruan Br. Malau saat enghadiri Rapat Koordinasi di kantor Kecamatan Adiankoting
Wakil Bupati Taput, Deni P Lumbantoruan bersama Ny. Lisa Deni Lumbantoruan Br. Malau saat enghadiri Rapat Koordinasi di kantor Kecamatan Adiankoting

Adiankoting – Wakil Bupati Tapanuli Utara, Dr. Deni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng., bersama Staff Ahli TP PKK Kabupaten, Ny. Lisa Deni Lumbantoruan Br. Malau, serta didampingi Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tapanuli Utara, Drs. Satya Dharma Nababan, M.Si., menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung di kantor Kecamatan Adiankoting, Senin (25/8/2025).

Turut menyambut Wakil Bupati adalah Plt. Camat Adiankoting, Rambe M. Hutabarat, bersama jajaran kepala sekolah, perangkat Puskesmas, kepala desa, dan pegawai negeri sipil se-Kecamatan Adiankoting.

Dalam arahannya, Wakil Bupati menyampaikan keprihatinan atas tingginya angka stunting, khususnya di Desa Siantar Naipospos, yang menjadi perhatian serius karena mencatat angka tertinggi. Dirinya menekankan pentingnya mencari akar masalah, bukan sekadar mengandalkan data, tetapi juga mengambil langkah konkret untuk menurunkan angka stunting secara nyata.

Beliau juga memaparkan rencana regrouping sekolah melalui program “Saitapaias” demi meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun karakter anak sejak dini. “Anak-anak harus memiliki kepekaan sosial; misalnya, mereka perlu merasa pedih melihat sampah berserakan—itu bagian dari membentuk karakter yang kuat,” ucapnya.

Melalui program “Tapamajuma”, Wakil Bupati berharap siswa SMP di Siantar Naipospos bisa sejajar prestasinya dengan siswa SMP di Tarutung, didukung guru yang cakap memanfaatkan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).

Tak kalah penting, Wakil Bupati menyoroti pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH). Menurutnya, bantuan sosial bukan semata disalurkan, tetapi harus disertai edukasi dan sinergi antar-desa dengan instansi terkait agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dana desa melalui aplikasi “Info Desa”, sehingga seluruh warga bisa mengakses profil desa dan pengelolaan anggarannya secara terbuka.

Akhir kata, Wakil Bupati menegaskan bahwa kehadiran menjadi fondasi utama dalam pelayanan publik. “Kehadiran adalah kunci. Bagaimana kita bisa melayani dengan baik jika kita tidak hadir di kantor desa atau fasilitas layanan?” tuturnya, mengajak aparatur memberikan contoh disiplin di lingkungan kerja mereka. (Loksa Situmeang)