Taput - Kebakaran hebat mengguncang Desa Hutanagodang pada Rabu (26/3/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Api yang berkobar dengan cepat menghanguskan 28 unit rumah, termasuk 10 rumah berlantai dua yang terbuat dari kayu dan 17 unit bangunan beton, serta menyambar satu unit mobil Toyota Kijang dan satu unit sepeda motor Scoopy.
Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Ernis Sitinjak, melalui Kasi Humas Aiptu W. Baringbing, menyatakan Tim Inafis telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencari tahu penyebab awal kebakaran. Penyelidikan awal memastikan sumber api, melibatkan tim Labfor Polda Sumut.
Menurut keterangan saksi yang diinterogasi, api pertama kali muncul dari lantai dua rumah milik Adventus Sinaga dan Delmaria Siregar. Sumber api tersebut diduga berasal dari tumpukan kayu yang kemudian dengan cepat membesar dan melalap bangunan di sekitarnya. Akibatnya, warga sekitar tidak berdaya menyaksikan kobaran api yang begitu besar menghancurkan tempat tinggal mereka.
Upaya pemadaman segera dilakukan oleh kerjasama beberapa pihak. Empat unit mobil damkar dari Pemkab Taput, satu unit mobil damkar Bandara Silangit, serta satu unit mobil damkar dari Pemkab Humbang dikerahkan ke lokasi. Sinergi ini berhasil memadamkan api agar tidak menjalar ke rumah warga lain dan menekan kerugian yang semakin meluas.
Meski dalam peristiwa kebakaran ini tidak ada korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan diperkirakan mencapai puluhan milliar.

Saat ini polisi telah mencatat nama-nama korban, yakni Swardy Sianturi, Appentus Sinaga, Huseng Sianturi, Rolli Rajagukguk, Samsul Sianturi, Luhut Rajagukguk, Parlindungan Rajagukguk, Aladin Siregar, Ranap Pakpahan, Porjamin Sianturi, Murni Rajagukguk.
Kemudian, Opong Sianturi, Eslon Rajagukguk, Ganda Siregar, Timur Tua Siregar, Mani Manullang, Andis Siregar, Tulus Simbolon, Henra Simbolon, Japintan Sianturi, Benni Simbolon, Bonar Rajagukguk, dan Ngolu Sianturi.
Pihak kepolisian bersama tim Labfor Polda Sumut terus menggali informasi guna menemukan penyebab pasti dari kebakaran ini. Sementara itu, warga berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan mendesak adanya peningkatan langkah pencegahan kebakaran di desa mereka.
Peristiwa tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi warga Hutanagodang, namun semangat gotong royong dalam menghadapi bencana menjadi bukti bahwa kebersamaan dan solidaritas merupakan kunci untuk bangkit kembali setelah musibah.[]




