Solo — Kaesang Pangarep kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam Pemilihan Raya (Pemira) yang digelar secara e-voting.
Putra bungsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, itu meraih suara terbanyak dengan perolehan 65,28 persen, mengungguli dua kandidat lainnya: Ronald Aristone Sinaga (22,23 persen) dan Agus Mulyono Herlambang (12,49 persen).
Pengumuman hasil pemilihan dilakukan dalam pembukaan Kongres PSI di Graha Saba Buana, Solo, Sabtu (19/7/2025), di hadapan lebih dari 1.000 kader dari seluruh Indonesia.
Sorak sorai dan tepuk tangan bergema saat Kaesang diumumkan sebagai pemenang, sekitar pukul 15.00 WIB.
"Saya menghargai kompetisi ini karena berlangsung sehat dan adil. Terima kasih kepada seluruh kader yang telah berpartisipasi," ujar Kaesang dalam pidato kemenangannya.
Partisipasi Pemilih Tinggi, Kaesang: "84 Persen, Luar Biasa!"
Dalam pidatonya, Kaesang menyampaikan rasa terima kasih atas tingginya tingkat partisipasi anggota PSI dalam pemilihan kali ini, yang tercatat mencapai 84 persen.
"Partisipasinya sangat memuaskan. Ini bukti antusiasme dan kepedulian kader terhadap masa depan partai,"tuturnya menambahi disambut tepuk tangan hadirin.
Refleksi Kegagalan Pemilu 2024 dan Optimisme 2029
Kaesang juga dengan jujur mengakui kegagalannya membawa PSI menembus ambang batas parlemen pada Pemilu 2024. Namun, ia menegaskan bahwa kegagalan itu menjadi bahan evaluasi penting.
"Saya minta maaf karena PSI belum bisa masuk Senayan. Tapi di 2029, kami akan menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan," katanya tegas penuh semangat.
Ia menyoroti bahwa selama Pemilu 2024, dirinya hanya memiliki waktu tiga bulan untuk berkampanye.
Meski demikian, PSI tetap mengalami peningkatan suara di level DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
Ajak Rival Bersatu Bangun PSI
Kaesang berharap para pesaingnya, Ronald dan Agus, dapat ikut bergabung dalam struktur kepengurusan baru PSI untuk bersama-sama memperkuat partai menjelang Pemilu 2029.
"Saya punya empat tahun ke depan. Mungkin kita dianggap gajah kecil, tapi gajah kecil tetap besar. Lihat nanti!" ujarnya menutup pidato dengan optimisme tinggi.[]
