Wali Kota Medan Sidak ke Pasar Sei Sikambing, Temukan Pasokan Beras SPHP Mandek

By Parlindungan - Monday, 25 August 2025
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, saat meninjau Pasar Sei Sikambing
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, saat meninjau Pasar Sei Sikambing

MEDAN — Menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap lonjakan harga beras, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, turun langsung meninjau Pasar Sei Sikambing pada Senin, 25 Agustus 2025. 

Hasilnya mengejutkan: stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual murah kini kosong, sementara pasar hanya dibanjiri beras premium dengan harga fluktuatif antara Rp15.500 hingga Rp17.000 per kilogram menyulitkan warga berpenghasilan rendah.

"Beras SPHP yang kita harapkan bisa membantu masyarakat dengan harga Rp13.100 per kilogram ternyata kosong. Yang ada hanya beras premium dengan harga fluktuatif, ini jelas memberatkan masyarakat,” ujar Rico Waas.

Dalam aturan yang berlaku, setiap Rumah Pangan Kita (RPK) atau outlet binaan Bulog seharusnya menerima 2 ton beras SPHP per minggu. Sayangnya, peninjauan beliau di lapangan mengungkap adanya kendala signifikan dalam distribusi pasokan ini.

Wali Kota menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. Pemko Medan segera menjalin koordinasi dengan Bulog untuk mengidentifikasi kendala dalam rantai pasokan.

“Masyarakat membutuhkan beras SPHP. Kita prihatin dan ini menjadi perhatian serius Pemko Medan. Kami akan terus cek langsung ke lapangan,” ucap Rico.

Upaya konkret dilakukan dengan meminta PD Pasar untuk lebih aktif mempertemukan Bulog dengan para pedagang. Tujuannya: memperlancar distribusi SPHP dan memastikan masyarakat tetap mendapat akses terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang wajar.

Suasana di pasar pun mencerminkan situasi yang pelik. Beberapa pedagang mengaku sudah beberapa waktu tidak menerima kiriman beras SPHP. Salah satunya adalah Zulfadli (46), warga sekaligus pedagang di Medan Helvetia:

 “Pekan lalu saya masih dapat jatah dua ton beras SPHP dari Bulog. Namun, stok itu hanya bertahan 3–5 hari. Ada kendala Sabtu kemarin, jadi sampai sekarang belum masuk lagi. Kalau bisa jatahnya diperbanyak, karena cepat habis,” ujarnya.

Kunjungan mendadak Wali Kota Medan ke Pasar Sei Sikambing membuka tabir persoalan serius: sistem distribusi pangan yang ideal di atas kertas ternyata tidak berjalan mulus di lapangan. Ketika warga dijanjikan beras stabil dengan harga terjangkau, realitanya menyulitkan banyak pihak khususnya yang bermata pencaharian pas-pasan.

Penanganan cepat melalui koordinasi intensif dengan Bulog serta gerakan akseleratif di tingkat pasar harus jadi fokus utama. Suara pedagang yang meminta stok beras SPHP diperbanyak juga perlu ditindaklanjuti agar ketahanan pangan tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar hadir dalam kehidupan sehari-hari warga Medan. (Pemko Medan)