Silakkitang, Kabranas.id — Pada tanggal 20 Oktober 2025, jemaat HKBP Resort Pardomuan Silakkitang, Kec. Sipoholon, Kabupaten Taput menyongsong momentum penuh sukacita: ulang tahun ke‑71 sejak pertama berdiri pada 20 Oktober 1954.
Pertandingan tersebut diadakan di lokasi halaman rumah salah seorang jemaat di samping Gereja HKBP Pardomuan Silakkitang, dimulai hari Minggu 12 - 19 Oktober 2025.
Perayaan tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan wadah penuh kebersamaan, keceriaan, dan semangat persaudaraan dari seluruh unsur gereja: kaum ibu, remaja, pemuda, hingga pendeta resort sendiri.
1. Perlombaan Seru oleh Kaum Ibu
Salah satu momen paling menghibur datang dari kaum ibu jemaat. Kelompok paduan suara Ina Debora,Ina Kamis dan penggabungan dari Ina Huria se‑resort Pardomuan Silakkitang, ambil bagian dalam lomba lari sambil menggunakan sarung. Dua orang ibu berbagi satu sarung sebuah lomba yang tidak hanya menguji kecepatan, tetapi juga kerja sama dan kreativitas. Suasana riuh tawa dan sorak-sorai menyertai ketika para ibu berjibaku saling menyemangati.
2. Semangat Olahraga dari Lingkungan ke Lingkungan
Tak hanya lomba sarung, perayaan ini juga dimeriahkan dengan pertandingan "sepak bola antar lingkungan". Setiap lingkungan dalam gereja antusias menurunkan tim terbaiknya, menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi jembatan membangun solidaritas dan kebersamaan antar warga jemaat.
3. Tarik Tambang: Ketangguhan Remaja Putri
Kelompok remaja putri, melalui organisasi Naposo Bulung HKBP, turut menyumbang semarak dengan menggelar "lomba tarik tambang". Tenaga, strategi, dan persatuan diuji di sini — dan para remaja menunjukkan bahwa mereka siap aktif dalam perayaan dan pelibatan gereja.
4. Kehadiran Pendeta Resort: Master of Ceremony sekaligus Pendukung Utama
Melengkapi gelaran ini, Pendeta Resort HKBP Pardomuan Silakkitang, Pdt. Six Yanri Silitonga, hadir di tengah jemaat. Tak sekadar hadir, beliau berperan sebagai "master of ceremony (MC)" dalam setiap perlombaan. Sambil memandu jalannya acara, beliau juga memberikan dukungan moral, membakar semangat, dan menjaga agar suasana kekeluargaan tetap kental sepanjang acara.
Nilai-nilai yang Terpancar dari Perayaan
Perayaan ulang tahun ini lebih dari sekadar peringatan; ia meneguhkan nilai-nilai inti jemaat:
1.Persatuan dan kebersamaan — semua kalangan dari ibu, remaja, pemuda, hingga pendeta terlibat aktif.
2.Partisipasi aktif — bukan hanya sebagai penonton, melainkan sebagai pelaku dalam kegiatan gereja.
3.Kreativitas dalam pelayanan — lomba-lomba seperti lari sarung dan tarik tambang menunjukkan bahwa perayaan iman bisa dibungkus dalam bentuk yang menyenangkan.
4.Semangat suka cita — tepuk tangan, sorak-sorai, tawa, dan dukungan satu sama lain menyatu menjadi harmoni kebersamaan. (Loksa Situmeang)
