Medan – Nama AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, tengah menjadi sorotan publik usai mengalami insiden penyerangan oleh sekelompok pemuda bersenjata tajam.
Kejadian ini berlangsung hanya beberapa minggu setelah ia resmi menjabat pada 24 Maret 2025.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu dini hari (4/5/2025), sekitar pukul 02.05 WIB, di ruas Jalan Tol Belmera. Saat itu, AKBP Oloan tengah dalam perjalanan pulang usai memimpin apel pengamanan yang dilaksanakan menyusul pecahnya bentrokan antara dua kelompok pemuda—Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes—di kawasan Jalan Stasiun Belawan sekitar pukul 19.30 WIB.
Dalam perjalanan pulangnya sekitar pukul 01.35 WIB, mobil dinas yang ditumpangi Kapolres tiba-tiba diadang oleh sekitar 10 pemuda bersenjata tajam.
Mereka mengacungkan celurit dan kelewang, serta menyerang mobil polisi dengan batu, petasan roket, dan senjata tajam.
Salah satu pelaku bahkan mencoba mengayunkan kelewang ke arah Kapolres, namun berhasil dihindari dan hanya mengenai kendaraan.
“Mereka sudah diberi peringatan, tapi tetap menyerang secara brutal. Ini bukan sekadar tawuran, melainkan sudah termasuk penyerangan terhadap simbol negara,” ujar AKBP Oloan.
Melihat situasi semakin membahayakan jiwa, Kapolres kemudian melepaskan tembakan sebagai tindakan membela diri dan melindungi personel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua orang terkena tembakan. Salah satunya adalah Muhammad Syuhada (15), yang dinyatakan meninggal dunia pada Senin pagi (5/5/2025) setelah sempat mendapat perawatan medis. Sementara rekannya berinisial B (17) masih dirawat secara intensif.
Profil Singkat AKBP Oloan Siahaan:
AKBP Oloan Siahaan memulai kariernya di Polda Jawa Timur, kemudian bertugas di Polrestabes Surabaya. Ia pindah ke Polda Sumut sejak 2019, dengan sejumlah jabatan strategis antara lain:
-
Koorspripim Polda Sumut (2019)
-
Kasat Narkoba Polrestabes Medan
-
Plh Kapolres Tanah Karo
-
Kasubdit Wisata Direktorat Pam Obvit Polda Sumut
-
Kapolres Pakpak Bharat
-
Kapolres Pelabuhan Belawan (sejak 24 Maret 2025)
Tanggapan dan Penyelidikan:
Atas insiden penembakan tersebut, Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Muhammad Syuhada dan menegaskan akan mengusut tuntas peristiwa tersebut.
Ia membentuk tim khusus yang terdiri dari Irwasda, Propam, Direktorat Kriminal Umum, dan Laboratorium Forensik.
“Kami turut berdukacita. Untuk itu, kami membentuk tim gabungan dan telah mengajukan permohonan penonaktifan sementara AKBP Oloan Siahaan agar proses pemeriksaan berjalan transparan,” ujarnya pada Senin (5/5/2025).
Penonaktifan ini diusulkan ke Mabes Polri untuk mempermudah proses pemeriksaan terhadap Kapolres dan memastikan tidak ada hambatan dalam penyelidikan.
“Ini menyangkut nyawa manusia, dan kami tidak main-main. Transparansi adalah prinsip utama yang harus ditegakkan,” tegas Irjen Whisnu, seraya menyebutkan bahwa Kompolnas juga dilibatkan dalam proses penyelidikan.[]