Pematangsiantar, Kabarnas.id – Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, SH, M.Kn, menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar bersama sejumlah instansi terkait untuk mengendalikan laju inflasi dengan strategi yang terukur dan kolaboratif. Hal itu disampaikannya saat memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, Jalan H Adam Malik, Jumat sore (29/08/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Wesly mendengarkan berbagai paparan penting dari jajaran seperti KPw BI Pematangsiantar, Badan Pusat Statistik (BPS), Sekda Kota Pematangsiantar Junaedi Antonius Sitanggang, SSTP, M.Si, Asisten Perekonomian Zainal Siahaan, SE, MM, Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Herbet Aruan, S.Pd, MH, hingga Kabag Perekonomian dan SDA Sari Dewi Rizkiyani Damanik, SSTP, MSP. Seluruh pemaparan menitikberatkan pada langkah-langkah konkret untuk menekan inflasi yang tengah terjadi.
Wali Kota Wesly merumuskan empat langkah strategis hasil koordinasi lintas sektor:
1. Penguatan koordinasi internal TPID, khususnya dengan BPS, dalam penghitungan data inflasi yang akurat.
2. Pengaktifan Gerakan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
3. Pembentukan Warung Tekan Inflasi (WTI) yang dijadwalkan buka setiap Senin dan Selasa di Balairung Rajawali Pasar Dwikora.
4. Peningkatan kerja sama antardaerah guna memperkuat distribusi dan stok pangan.
“Kami berharap HLM ini menjadi pijakan awal untuk pengendalian inflasi yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujar Wesly. mengutip laman Pemko
Sementara itu, Kepala KPw BI Pematangsiantar, Ahmadi Rahman, memaparkan bahwa tingkat inflasi di Kota Pematangsiantar pada Juli 2025 mencapai 0,79% (mtm) dan 0,43% (mtm), yang dipicu oleh kenaikan harga gabah dan dampak musim kemarau terhadap hasil panen bawang merah.
Ahmadi juga menyoroti fluktuasi harga komoditas strategis yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir, sehingga diperlukan langkah cepat dan terintegrasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) serta sinergi dengan TPID.
“Bank Indonesia tetap berkomitmen mendukung pengendalian inflasi, baik di tingkat pusat bersama TPIP, maupun di daerah melalui penguatan sinergi dengan TPID dan GNPIP,” katanya.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Gede Agus Dian Pringgana, perwakilan Polres Pematangsiantar, Kepala BPS Ratnauli Naibaho, SE, M.Si, perwakilan Bulog Pematangsiantar, serta pimpinan OPD lainnya yang terlibat dalam kebijakan pengendalian inflasi daerah.





