Pematangsiantar, Kabarnas.id – Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 dengan tema "Generasi Sehat, Masa Depan Hebat" (yang juga diusung pada tingkat nasional), Pemerintah Kota Pematangsiantar melalui Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar menghadirkan seminar ilmiah tentang keterlambatan bicara dan bahasa pada anak (speech delay).
Acara dibuka oleh Kadinkes drg. Irma Suryani MKM mewakili Wesly Silalahi SH MKn di Aula Yayasan Harapan Jaya Pusat Rehabilitasi Disabilitas Fisik, Jalan Makadame Raya Perumnas Batu (6 Km), Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Selasa (11/11/2025).
Seminar ini juga dirangkai pemberian cenderamata kepada narasumber: Johanna Joshephine Maria Geytenbeek, Esther Van I JKEN, dan Suster Sontia.
Irma Suryani menekankan bahwa anak-anak adalah aset bangsa dan bahwa keterlambatan bicara–bahasa jika tidak diintervensi sejak dini dapat berdampak serius terhadap kecerdasan dan kemampuan sosial anak di masa depan. Ia mengatakan:
"Masalah bicara, bahasa, dan makan, jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, dapat berdampak serius pada kecerdasan, perilaku, serta kemampuan sosial anak di masa depan.”

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa prevalensi keterlambatan bicara pada anak pra-sekolah di Indonesia berkisar antara 5-8 persen. Seminar ini dilaksanakan sebagai upaya intervensi dini dan edukasi bagi orang tua, pendidik, tenaga kesehatan, maupun masyarakat umum.
Mengutip Diskominfo, Pemerintah Kota Pematangsiantar menyatakan komitmennya mendukung pilar transformasi kesehatan, khususnya untuk ibu dan anak, dengan memperkuat sinergi antara Dinas Kesehatan, fasilitas layanan, dan komunitas. Melalui seminar ini diharapkan muncul langkah konkret yang dapat diimplementasikan di tingkat keluarga dan lingkungan sekitar.
Suster Sontia dari Yayasan Harapan Jaya turut menegaskan bahwa peringatan HKN ke-61 terasa lebih khusus sebab dilaksanakan di pusat rehabilitasi anak-anak difabel dan disabilitas tempat pelayanan yang dijalankan sejak tahun 1981, berbasis cinta dan kolaborasi, bukan sekadar rutinitas.
Sedangkan Puji Astuti Sekretaris Panitia HKN-61 – menyebut bahwa kerjasama antara Dinas Kesehatan dan yayasan bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak, khususnya mengenai speech delay.


