Menteri Agus Andrianto Lakukan Panen Perdana Ketahanan Pangan di Nusakambangan

By Parlindungan - Saturday, 19 April 2025

Jakarta, Kabarnas.com – Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto memimpin panen perdana produk program ketahanan pangan di Lapas Gladakan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis (17/04/2025).

“Alhamdulillah, hasil dari program ketahanan pangan yang saya canangkan di Nusakambangan kini telah memberikan kontribusi positif, tidak hanya untuk kebutuhan makan di lapas, tetapi juga untuk memenuhi permintaan pasar masyarakat umum,” ujar Agus Andrianto.

Pada panen jagung varietas hibrida yang ditanam di area pertanian Lapas Gladakan seluas 6,2 hektar, hasilnya tidak hanya digunakan untuk konsumsi internal, tetapi juga dipersiapkan sebagai pakan untuk ayam petelur yang dibudidayakan di sana. Saat ini, produksi telur di Nusakambangan mencapai lebih dari 1.400 butir per hari.

“Bahan dasar pakan ayam yang dihasilkan dari ladang jagung setempat dapat mengurangi biaya pakan, sehingga lebih efisien. Saya berharap pihak Lapas bisa belajar lebih banyak dalam mengelola pakan,” tuturnya.

Selain jagung, berbagai hasil kebun lainnya juga turut dipanen, seperti sayur mayur, cabai, tomat, terong, dan timun. Menteri Agus juga meninjau berbagai sektor peternakan dan budidaya, termasuk peternakan kambing, kerbau, ayam, serta budidaya ikan. Tak hanya itu, ia juga mengecek persiapan pengembangan budidaya udang vaname yang akan dimulai di dua wilayah Nusakambangan, Bantar Panjang dan Pasir Putih, dengan total lahan mencapai 61,5 hektar.

“Kami tengah mengoptimalkan sekitar 167,194 hektar area Pulau Nusakambangan untuk dijadikan lumbung ketahanan pangan. Potensi pengembangannya masih sangat besar,” terang Agus.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa program ketahanan pangan di Nusakambangan tidak hanya bertujuan untuk menjadikan pulau tersebut sebagai pusat produksi pangan. “Yang tak kalah penting adalah memberi kesempatan kepada warga binaan untuk berpartisipasi dalam program ini, agar mereka dapat memperoleh keterampilan yang bermanfaat dan kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang positif,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Permasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi menjelaskan bahwa setiap warga binaan yang terlibat dalam program ketahanan pangan akan menerima premi berdasarkan hasil yang dicapai. “Misalnya, untuk sektor perikanan atau pertanian, setiap warga binaan akan mendapatkan sejumlah persen dari hasil tersebut, dan premi ini akan disalurkan melalui bank BRI saat mereka keluar dari lapas,” jelas Mashudi.