Jakarta — Kabar duka datang dari dunia hukum Indonesia. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, meninggal dunia pada usia 72 tahun, Sabtu (8/11/2025).
Almarhum menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Komplek Perumahan Les Belles Mainsons E-10, Serpong Utara, Tangerang Selatan, setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Keinginan terakhirnya adalah meninggal di rumah, sesuai penuturan menantunya, Ardiansyah.
“Almarhum sempat dirawat di rumah sakit, tapi beliau ingin pulang. Katanya ingin meninggal di rumah,” ujar Ardiansyah.
Sebelum dimakamkan, jenazah disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD, Tangerang Selatan. Sejumlah tokoh hadir memberikan penghormatan terakhir, termasuk Ketua Komite Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie dan Kuasa Hukum Boyamin Saiman.
Usai disalatkan, jenazah diberangkatkan menuju San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, menggunakan ambulans bernomor polisi B1979 SIX. Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman yang berlangsung khidmat dan penuh rasa haru.
Antasari Azhar dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Ia lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada 18 Maret 1953, dan menjabat sebagai Ketua KPK periode 2007–2009.
Kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, turut mengonfirmasi kabar duka tersebut.
“Betul, barusan konfirmasi ke pengurus Masjid Asy Syarif. Salat jenazah Pak Antasari dilaksanakan ba’da Ashar,” ujarnya.
“Mohon doanya, semoga almarhum diampuni dosanya dan keluarga diberi ketabahan.”
Keluarga besar almarhum menyampaikan terima kasih atas doa dan perhatian masyarakat.
“Kami mohon maaf atas segala kesalahan beliau semasa hidup, terutama saat bertugas di KPK dan Kejaksaan. Semoga beliau husnul khotimah,” kata Ardiansyah.
Kepergian Antasari Azhar menjadi kehilangan besar bagi dunia hukum dan pemberantasan korupsi di Tanah Air. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai penegak hukum yang tegas dan berintegritas.[]
