Luwu Timur Diterjang Banjir, 999 Warga Terdampak

By Muhammad Anto - Thursday, 03 April 2025
Banjir di Luwu Timur, Sulsel. (Foto: Dok. BNPB Luwu Timur)
Banjir di Luwu Timur, Sulsel. (Foto: Dok. BNPB Luwu Timur)

Luwu Timur - Bencana banjir merendam ratusan rumah warga yang ada di Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, peristiwa itu telah berdampak pada 999 jiwa.

“Sebanyak 277 rumah terendam termasuk 2 rumah ibadah, 1 sekolah, empang seluas 1 hektare, lahan pertanian seluas 20 hektare dan satu jembatan putus,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis 3 April 2025.

Abdul menjelaskan bahwa BPBD Kabupaten Luwu Timur telah memberikan dukungan air bersih dan air minum kepada warga.

Selain itu, BPBD bersama lintas instansi dan aparat di masing-masing desa bergotong royong untuk pembersihan selokan, material lumpur dan sisa puing yang dibawa banjir.

Abdul menambahkan bahwa cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air mulai sebagian besar Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian barat hingga esok hari, Jumat 4 April 2025.

Bagi masyarakat khususnya yang melakukan perjalanan mudik maupun balik pada momentum Idul Fitri tahun 2025 diharap tetap meningkatkan kewaspadaan tinggi terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk tetap memperbarui perkembangan cuaca melalui laman sosial media maupun situs resmi pemerintah demi keamanan dan kelancaran selama mudik-balik.

Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan menyebabkan jarak pandang terbatas, maka bagi semua pengendara diharap untuk tidak memaksakan diri untuk tetap melanjutkan perjalanan.

Bagi masyarakat maupun pengguna jalan di wilayah perbukitan dan tebing agar selalu waspada jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan tebing direkomendasikan untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman jika kondisi cuaca tidak berubah dan berlangsung selama lebih dari satu jam.

“Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti arahan pemerintah dan tidak termakan dengan isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan oleh oknum tertentu,” imbaunya. []