Kapolres Simalungun Besuk Korban Konflik dengan PT TPL, Serukan Perdamaian

By Parlindungan - Wednesday, 24 September 2025
AKBP Marganda Aritonang, menjenguk warga Sihaporas yang tengah dirawat di rumah sakit usai konflik dengan PT. TPL(foto: Humas Polres Simalungun)
AKBP Marganda Aritonang, menjenguk warga Sihaporas yang tengah dirawat di rumah sakit usai konflik dengan PT. TPL(foto: Humas Polres Simalungun)

Pematangsiantar, Kabarnas.id – Wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat serta komitmen dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Kapolres Simalungun, AKBP Marganda Aritonang, S.H., S.I.K., M.M. menjenguk warga LAMTORAS yang tengah dirawat di rumah sakit usai konflik dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL), Senin malam (22/9/2025).

Kunjungan tersebut berlangsung di RSU Harapan, Jalan Farel Pasaribu, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar, sekitar pukul 21.00 WIB. Saat dikonfirmasi oleh awak media sekitar pukul 23.10 WIB, Kapolres menyatakan bahwa kunjungannya bertujuan untuk memastikan langsung kondisi para korban insiden di Nagori Sihaporas.

"Saya ingin melihat langsung keadaan masyarakat yang terluka akibat keributan yang terjadi antara PT TPL dan warga Sihaporas. Ini bagian dari tanggung jawab Polri dalam memberikan perlindungan dan pelayanan,” ujar AKBP Marganda.

Tidak hanya sebatas kunjungan, Kapolres juga melakukan dialog dengan korban guna memperoleh gambaran kronologis kejadian serta merumuskan langkah tindak lanjut yang lebih tepat.

 Kronologi Singkat Konflik di Nagori Sihaporas

Ketegangan antara masyarakat adat Sihaporas (kelompok LAMTORAS) dengan pihak PT TPL pecah pada Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB di kawasan konsesi TPL, Sektor Aek Nauli, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Bentrokan ini menimbulkan korban luka dari pihak warga yang kini mendapat perawatan medis.

 Langkah Cepat Kepolisian

Kapolres menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil tindakan preventif sejak siang hari guna meredakan situasi. Sekitar pukul 14.00 WIB, lokasi bentrokan berhasil dikosongkan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak.

"Kami segera melakukan pengamanan dan menarik kedua pihak dari area konflik. Situasi sudah terkendali,” tutur Kapolres tegas.

Kasat Intelkam IPTU Ridho V Pakpahan, yang turut mendampingi Kapolres, menjelaskan bahwa evakuasi dilakukan bertahap. Warga lebih dulu diarahkan kembali ke kampung halaman mereka, disusul evakuasi pegawai PT TPL dari lokasi kejadian.

Mediasi dan Penetapan Status Quo

Kapolres menegaskan bahwa pertemuan telah dilakukan antara pihak kepolisian, perwakilan PT TPL, serta tokoh masyarakat dan Pangulu Nagori Sihaporas. Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa lokasi konflik ditetapkan sebagai "status quo", artinya tidak ada aktivitas apapun yang diperbolehkan untuk sementara waktu.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan kegiatan di area konflik guna mencegah eskalasi lanjutan,” ujarnya.

Konflik Lama yang Belum Tuntas

Kapolres juga mengungkapkan bahwa konflik agraria ini sudah berlangsung sejak tahun 2015, dipicu oleh klaim kepemilikan lahan antara masyarakat adat dan pihak perusahaan.

Untuk memperkuat pengamanan, Kapolda Sumatera Utara telah mengerahkan satu kompi Brimob sebagai bantuan pengamanan tambahan di wilayah tersebut.

Harapan Kapolres: Simalungun Aman dan Damai

Menutup kunjungannya sekitar pukul 22.00 WIB, Kapolres menyampaikan harapannya agar kondisi di Simalungun segera kembali kondusif.

"Kami ingin masyarakat merasa aman. Situasi sudah terkendali, dan kami imbau warga tetap tenang serta melanjutkan aktivitas seperti biasa,” ucapnya menutup, sebagaimana dikutip dari laman HUmas Polres Simalungun.

Sebagai tindak lanjut, Forkopimda Simalungun dijadwalkan akan menggelar pertemuan dengan kedua belah pihak dan tokoh masyarakat pada Rabu mendatang untuk mencari solusi komprehensif atas konflik berkepanjangan ini.