Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Polda NTT Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

By Yos Syukur - Friday, 20 June 2025
Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol. Henry Novika Chandra (Foto: Ist)
Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol. Henry Novika Chandra (Foto: Ist)

Jakarta. Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi pada Selasa (17/6/2025). Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol. Henry Novika Chandra mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan tetap mengikuti arahan pemerintah.

Ia menjelaskan status Gunung Lewotobi Laki-laki telah dinaikkan ke Level IV atau Awas. "Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer serta sektoral 8 kilometer dari pusat erupsi," katanya.

“Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki telah ditingkatkan ke Level IV atau Awas. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 kilometer dan sektoral 8 kilometer dari pusat erupsi,”  tegas Kabid Humas Polda NTT tersebut,  Rabu (18/6/2025). 

Dikatakannya, Polda NTT telah mengambil sejumlah langkah, seperti menutup akses jalan dari Maumere menuju Larantuka melalui koordinasi antara Polres Flores Timur dan Polres Sikka.

Selanjutnya, kata Kombes Pol. Henry, Polda NTT meningkatkan patroli dan penyuluhan oleh personel Polsek Wulanggitang dan Bhabinkamtibmas untuk mensosialisasikan bahaya erupsi dan pentingnya menggunakan masker.

Terakhir, kata dia, mengamankan dan menutup jalur lalu lintas di kawasan terdampak oleh Satuan Lalu Lintas Polres Flotim.

“Kami pastikan personel kami hadir di lapangan untuk memberikan edukasi, pengamanan, dan memastikan keselamatan masyarakat,” tegas Kombes Pol. Henry.

Lebih lanjut, Kabid Humas Polda NTT itu mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan PVMBG, BPBD Provinsi NTT, serta Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera untuk memperbarui informasi secara berkala dan mengambil tindakan sesuai perkembangan.

“Kami akan terus menginformasikan perkembangan situasi. Masyarakat diharapkan tetap tenang, namun waspada, dan selalu merujuk pada sumber informasi resmi,” tutup Kombes Pol. Henry.[]