
Dalam sambutannya, Rico Waas menjelaskan bahwa pembangunan kota tidak hanya tugas pemerintah, melainkan idealnya melibatkan generasi muda sebagai agen perubahan. “Dalam pembangunan kota, sudah saatnya kita memberikan keluasan kepada pemuda untuk menyampaikan pemikiran. Dulu, pikiran anak muda sering belum dianggap. Mindset ini harus kita ubah. Ide-ide brilian tidak selalu datang dari pendidikan yang luar biasa. Terkadang, justru pemikiran anak muda lebih baik,” ujarnya.
Acara yang dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Asisten Administrasi Umum Laksamana Putra Siregar, Kepala BRIDA Benny Iskandar, Kadis Kominfo Arrahmaan Pane, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar, dan Kadis Lingkungan Hidup Melvi Marlabayana itu, merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk memberdayakan pemuda melalui literasi dan inovasi.
Melalui lomba karya tulis ilmiah ini, pemerintah kota membuka kesempatan bagi pelajar dan masyarakat umum untuk menuangkan gagasan kreatif mereka. “Anak-anak muda punya cita-cita dan pemikiran luar biasa. Kini saatnya kita memberi ruang. Melalui lomba karya tulis ini, kita ingin mendengar suara dan ide anak-anak muda Medan,” ucapnya.
Menurut Diskominfo Medan, lomba kali ini diikuti oleh sekitar 800 peserta, jauh melampaui perkiraan panitia. Wali Kota menyampaikan kegembiraan dan inspirasi atas antusiasme generasi muda yang menunjukkan semangat tinggi dalam literasi dan inovasi.
“Saya tidak menyangka pesertanya mencapai 800 orang. Awalnya saya kira hanya sekitar 500. Ini membuktikan bahwa anak-anak Medan punya inovasi yang brilian dan semangat luar biasa. Kita harus mengapresiasi mereka,” tutur Rico mengakhiri.




