Pematangsiantar – Wali Kota Wesly Silalahi SH MKn memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bertajuk "Dialog Situasi, Kondisi, dan Dinamika Sosial Kemasyarakatan", dihadiri oleh Forkopimda dan unsur masyarakat,yang digelar di Ruang Serbaguna Pemko, Rabu, 3 September 2025.
Kegiatan dimaksudkan sebagai forum silaturahmi sekaligus wadah untuk menggali gagasan baru demi memacu pembangunan menuju **Pematangsiantar Cerdas, Sehat, Kreatif, Selaras** .
Wesly mengutip PP Nomor 12 Tahun 2023 Pasal 1 Ayat (4) untuk menegaskan bahwa Forkopimda adalah wadah resmi pemantapan tata kelola pemerintahan daerah. Ia menekankan pentingnya menjaga ketenteraman dan ketertiban agar masyarakat merasa nyaman tinggal di kota ini . Selain itu, dalam mencegah munculnya gejolak seperti unjuk rasa yang berujung pada konflik dan korban jiwa, pertemuan dialogis dengan tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan stakeholder lainnya harus diutamakan melalui musyawarah dan mufakat .
Dalam kesempatan itu, Wesly juga menyampaikan kebanggaannya karena Pematangsiantar berhasil masuk 5 besar Kota Toleran Indonesia pada tahun 2025 berdasarkan Indeks Kota Toleransi (IKT), dan berharap peringkat tersebut bisa dipertahankan atau ditingkatkan di tahun mendatang . Kesuksesan ini ia atribusikan pada kesadaran kolektif masyarakat untuk hidup berdampingan secara damai.
Ketua DPRD, Timbul Marganda Lingga SH, menyambut baik pendekatan dialog ini. Ia menyerukan agar keberagaman tetap menjadi pengikat persatuan dan menjadikan "Sapangambei Manoktok Hitei" (“bekerja bersama mencapai tujuan mulia”) sebagai pedoman harmoni kota. Simalungun yang masuk jajaran kota toleran juga menjadi kekuatan melawan potensi gangguan sosial .
Para pemangku keamanan, seperti Danrem 022/Pantai Timur Kolonel Inf Agus Supriyono dan Kapolres AKBP Sah Udur Sitinjak SH SIK MHan, menyampaikan apresiasi atas tertibnya aksi massa beberapa hari sebelumnya. Mereka menegaskan pentingnya soliditas dan persaudaraan dalam menjaga keamanan:
* “One for all, all for one,” ajak Danrem.
* Kapolres menambahkan bahwa masyarakat harus menjadi pelindung dan pelayan dalam menjaga Pematangsiantar, agar tidak terprovokasi menjadi seperti daerah lain yang rawan kerusuhan .
Dialog menghadirkan narasumber Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pematangsiantar Drs HM Ali Lubis dan Ephorus Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Pdt John Christian Saragih STh MSc.
Turut hadir, Dandenpom I/1 Pematangsiantar Mayor CPM Haru Prabowo SH MH MPM, mewakili Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar, Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi, Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi, dan lainnya.(Sumber: Pemko Siantar)