Cabut ID Pelanggan, Tindakan Kepala PLN Sibolga Meresahkan

By Altur - Friday, 01 July 2022
Foto
Foto

Sibolga - Warga Sibolga mengaku resah dengan tingkah PLN Cabang Sibolga yang bertindak sesuka hati terhadap konsumen dengan mencabut ID pelanggan atau konsumen secara sepihak dan akhirnya pelanggan pun tidak dapat membayar tagihan pemakaian listriknya.

"Saya tidak dapat membayar tagihan listrik kami, alasan dari pihak tempat kami biasa membayar bahwa ID Pelanggan kami sudah tidak terdaftar, saya bingung entah apa maksud dari PLN ini, saya tidak tahu harus melapor kemana persoalan ini pak," ucap Rommy Pasaribu, Jumat (1/7/2022).

Ia menuturkan sudah hampir 1 bulan ID Meteran PLN milik mertuanya di Kelurahan Sibolga Ilir dicabut tanpa alasan yang jelas. Tindakan PLN Sibolga yang semena-mena hanyalah modus sebagaimana yang sudah dirasakan konsumen PLN yang lain.

"Saya pernah dengar ada pelanggan yang meterannya rusak, kemudian dilaporkan ke PLN, lalu pihak PLN mencabut meteran tersebut, dan saat pemasangan konsumen langsung ditagih uang listrik sebesar Rp 1 juta lebih, kita bingung dasar penagihannya bagaimana dan apa sebelumnya ada perjanjian kepada pelanggan akan membayar tagihan sebesar Rp 1 juta saat dipasang kembali?," beber Rommy.

Dalam kesempatan itu, Rommy juga mengingatkan Kepala PLN Cabang Sibolga, kalau tidak mampu memberikan pelayanan yang baik maka berhenti saja jadi Kepala PLN. Menurut Rommy perbuatan PLN ini adalah jebakan yang mematikan terhadap pelanggan.

"Berhenti saja jadi Kepala PLN kalau tak mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, jangan buat resah konsumen lah. bagus berhenti saja kalau hanya buat konsumen risau, kita tidak minta dibebaskan arus, katanya pasang meteran pra bayar, sudah kita tanyakan, tapi sekarang belum juga dipasang," pungkasnya.

Kondisi serupa yang dirasakan Titin Simanullang warga Perumahan Anugerah Pelangi III. Dirinya juga kecewa dengan sikap pihak dari PLN Sibolga yang membebaskan arus secara sepihak.

"Tidak terimanya kami saat mau pembayaran meledak mencapai 1 juta rupiah. Jadi pertanyaannya siapa yang meminta dibebas aruskan tapi meteran sampai berbulan-bulan tidak diganti dengan pascabayar (token).Jadi datang saja surat pemberitahuan tagihan pembayaran yang diluar dugaan," kesalnya.

Sementara kedua pelanggan sebelumya sudah pernah mendatangi kantor PLN Sibolga diminta agar dilakukan pemasangan meteran pascabayar. Namun hingga sampai sekarang belum diindahkan.

Ketika wartawan ingin konfirmasi ke pihak PLN Sibolga, security yang berada di Pos mengatakan bahwa humas bernama Marphin Tanjung sudah pensiun.

"Gimana bang bapak itu sudah pensiun jadi belum ada yang menggantikan dia," kata Securty di Pos Satpam.(Job)

Kategori