Tapteng - Pelaku pembunuhan yang terjadi di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (19/7) sore, kondisinya kritis.
Akibatnya, penyidik dari Polres Tapteng belum bisa mengambil keterangan dari pelaku terkait motif pembunuhan yang menewaskan Hasiholan Lumbantobing (60).
“Saat ini pelaku MS (55) dalam kondisi kritis di RSUD Pandan. Belum bisa dimintai keterangan,” kata Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma melalui Kasi Humas AKP Horas Gurning kepada media ini, Rabu (20/7/2022).
Dari hasil olah TKP yang dilakukan petugas, sebutnya, peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 16.00WIB di warung milik Hasiholan Aritonang di Desa Rampah.
Sedangkan kronologis kejadian bermula ketika pelaku datang ke warung Hasiholan untuk menanyakan anaknya apakah ada di warung itu.
“Ada kalian tengok anakku? Tanya pelaku kepada pemilik warung. Lalu di jawab pemilik warung, tidak ada, mungkin di warung Sinaga,” ujar Horas menirukan.
Lalu pelaku mengatakan "Lae lah dulu, kalau tidak ada lagi harga diri kita, untuk apa kita hidup" kalimat itu lalu ditimpali korban betul Lae.
Mendengar jawaban itu pelaku langsung mengambil pisau dari tasnya, dan menikam tangan korban. Korban pun melompat dari warung menyelamatkan diri.
“Saat korban melompat dari warung, dia terjatuh. Pelaku pun langsung mengejar dan menikam perut korban lalu menggorok lehernya,” ungkap Horas.
Karena luka parah yang dialami korban, korban meninggal di tempat. Sementara pelaku mencoba bunuh diri dengan cara menyayat lehernya dan menikami perutnya.
Setelah petugas tiba di TKP, pelaku berhasil diamankan dengan kondisi tubuh berlumuran darah akibat luka sayatan di leher dan tikaman diperutnya.
“Kondisi luka sayatan di leher dan di perut korban cukup serius, makanya dilarikan ke RSUD Pandan,” tutur Horas(Job Purba)