Jakarta, Kabarnas.id - Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan silaturahmi dari tokoh nasional sekaligus Ketua Umum Partai NasDem, Surya Dharma Paloh, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu (15/10).
Pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam ini bukan sekadar tatap muka protokoler, melainkan bentuk nyata dari niat Kemhan membuka jalur komunikasi dengan berbagai elemen bangsa.
Nuansa Pertemuan dan Dialog Strategis
Kunjungan ini menjadi momentum bagi pertukaran gagasan yang relevan dalam konteks menjaga stabilitas nasional. Dalam diskusi intim, Surya Paloh memberikan masukan-masukan informal yang sarat semangat nasionalisme dan patriotisme. Sjafrie mengaku sangat menghargai masukan tersebut sebagai “vitamin” yang memperkuat stamina dalam menghadapi tugas negara ke depan.
Kepada media usai pertemuan, Sjafrie menegaskan bahwa Kemhan bukanlah lembaga yang tertutup secara politis. Ia menyatakan bahwa kementerian ini adalah "milik rakyat”, dan terbuka untuk bersinergi dengan semua partai politik, termasuk yang berada di luar koalisi pemerintahan.
Sementara itu, Surya Paloh menyatakan bahwa kunjungan tersebut tidak mengandung agenda membahas posisi jabatan di kabinet. Fokus pembicaraan lebih kepada penguatan optimisme kebangsaan dan solidaritas antar komponen bangsa demi suksesnya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Arti Simbolis dan Arah Ke Depan
Dalam keterangan tertulis Kemenhan RI, silaturahmi antara Menhan Sjafrie dan Surya Paloh membawa makna simbolis penting: bahwa Kemhan ingin menjadi rumah bersama bagi seluruh elemen bangsa dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Melalui keterbukaan seperti ini, diharapkan Kemhan bisa lebih adaptif terhadap aspirasi politis dan sosial di masyarakat.
Dalam kacamata strategis, pertemuan ini juga mencerminkan peran Kementerian Pertahanan dalam dua dimensi tugasnya: menjaga kekuatan pertahanan negara, sekaligus mempertahankan kedaulatan nasional yang tetap bergantung pada dukungan dan partisipasi semua unsur bangsa.
Ke depan, silaturahmi seperti ini diharapkan tidak berhenti pada satu pertemuan. Sebaliknya, menjadi awal sinergi berkelanjutan antara Kemhan dan berbagai pihak untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan berdaulat di tengah tantangan global dan domestik.




