KABARNAS.ID - Bupati Tapanuli Utara, JTP Hutabarat, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), di Kantor DEN, Jakarta, pada Senin, 16 Juni 2025.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Taput menekankan bahwa kawasan Danau Toba tidak hanya kaya akan destinasi wisata alam dan budaya, tetapi juga memiliki potensi besar dalam pengembangan destinasi wisata rohani.
Salah satu contohnya adalah Kawasan Salib Kasih, yang merupakan titik awal penyebaran agama Kristen di Tanah Batak dan menjadi simbol penting sejarah peradaban Batak.
JTP berharap agar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat memberikan dukungan konkrit dalam pengembangan Kawasan Salib Kasih sebagai destinasi wisata rohani unggulan di kawasan Danau Toba.
Selain itu, Bupati Taput bersama jajaran pemerintah kabupaten sekawasan Danau Toba juga menyampaikan aspirasi agar jumlah penerbangan tujuan Bandara Silangit dapat ditingkatkan.
Hal ini diyakini akan memperlancar arus kunjungan wisatawan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar Danau Toba. Tak luput JTP Hutabarat juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapak Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) atas dukungannya selama ini terhadap pembangunan Kawasan Salib Kasih dan berbagai infrastruktur penunjang pariwisata di Tapanuli Utara.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DEN, Jenderal (Purn) LBP, menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan di sekitar Danau Toba agar pariwisata berkelanjutan dapat terwujud. Serta menekankan pentingnya pengendalian dan pengurangan eceng gondok, keramba jaring apung, serta pengelolaan sampah yang lebih baik.
“Kalau kita ingin Danau Toba tetap indah dan menjadi magnet wisata dunia, maka kita semua harus bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya. Jangan lagi ada penebangan pohon sembarangan, penggundulan hutan, atau pembangunan yang tidak sesuai tata ruang,” ujar LBP.
Diharapkan melalui Rakor ini sebagai kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat realisasi program pembangunan pariwisata super prioritas yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (Loksa Situmeang)