Suami Istri Duduk dengan Mayat Selama Empat Jam di Pesawat Qatar Airways

By Sehat Siahaan - Sunday, 02 March 2025
Qatar Airways (Wikipedia)
Qatar Airways (Wikipedia)

Jakarta - Bagaimana rasanya duduk bersama mayat selama empat penerbangan di pesawat?

Hal inilah yang dirasakan pasangan suami istri asal Melbourne. Mereka harus duduk di sebelah seorang mayat penumpang lain yang meninggal selama penerbangan dengan maskapai penerbangan Qatar Airways selama berjam-jam.

Mereka duduk bersama jenazah tersebut walaupun ada kursi kosong lain yang tersedia.

Kedua pasangan suami istri itu bernama Mitch dan Jenny itu sedang terbang dari Melbourne ke Doha dengan Qatar Airways. Pada saat itu seorang wanita jatuh di lorong di samping mereka dan tidak dapat diselamatkan.

"Para staf tiba di sana dalam waktu singkat, saya memberi mereka tepuk tangan. Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk menyadarkannya," tutur Mitch yang diwartakan oleh awak media News.Com.Au.

“Kejadiannya tepat di samping saya di lorong, dan mereka melakukan segala yang mereka bisa, namun sayangnya, wanita itu tidak dapat diselamatkan, dan itu sangat memilukan untuk ditonton,” ujarnya.

Crew awak cabin Qatar Airways membawa kursi roda dua untuk mencoba memindahkan penumpang yang meninggal ke kelas bisnis. Sayangnya, tutur Mitch, upaya yang dilakukan itu tidak berhasil.

"Mereka tampak sedikit frustrasi, lalu mereka melihat ke arah saya dan ada kursi kosong di sebelah saya. Istri saya ada di sisi lain, kami duduk berempat di baris yang sama," katanya. Awak kabin meminta dia untuk minggir lalu memindahkan mayat perempuan itu di kursi yang dudukinya.

Istri Mitch, Jenny hampir menangis selama wawancara. Ia menggambarkan pengalaman ysng di alaminya itu sebagai traumatis. Ia lalu pindah ke kursi lain ketika seorang penumpang di baris yang berbeda menawarinya kursi kosong yang ada di samping mereka.

Protokol Asosiasi Transportasi Udara Internasional menyarankan agar orang yang meninggal di tengah penerbangan itu dipindahkan ke kursi di baris yang kosong. Jika penerbangan sudah penuh, mayat dspst dikembalikan ke kursi yang telah ditentukan. Jenazah itu ditutupi selimut sebagai tanda martabat dan rasa hormat.

Mitch dan Jenny mengatakan meskipun ada kursi kosong lainnya pada penerbangan mereka, kru tidak menawarkan agar memindahkan mereka ke kursi lain selama empat jam penerbangan yang tersisa dari perjalanan mereka.

Dalam pernyataannya, Qatar Airways mendukung keputusan awak kabin tersebut dalam penerbangan selama 14 jam. Qatar Airways menuturkan bahwa awaknya bertindak cepat, tepat, dan profesional.

Dikutip dari NDTV, maskapai itu menuturkan bahwa apa yang dilakukan awak kabinnya sudah sesuai dengan pelatihan dan praktik standar industri. Maskapai itu juga mengwtakan bahwa mereka telah menawarkan dukungan dan kompensasi kepada keluarga almarhum dan penumpang lain yang terkena dampak langsung akibat dari insiden tersebut.[]