Viral Preman Ngaku Anak Kasat Narkoba, Polsek Tembung Bertindak Cepat Ringkus RFA di Deli Serdang

By Sehat Siahaan - Friday, 25 July 2025
Pelaku berinisial RFA yang mengaku sebagai anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan saat diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Tembung (Foto: Dok. Humas Polrestatabes Medan)
Pelaku berinisial RFA yang mengaku sebagai anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan saat diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Tembung (Foto: Dok. Humas Polrestatabes Medan)

Medan– Seorang pemuda berinisial RFA (23) yang sempat menggegerkan jagat media sosial karena mengaku sebagai anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan akhirnya ditangkap polisi. 

Penangkapan dilakukan Unit Reskrim Polsek Tembung di wilayah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, usai RFA terlibat dalam aksi pemerasan bermotif kekerasan.

"Pelaku sudah diamankan tadi," ujar Kepala Unit Reskrim Polsek Tembung, Iptu Parulian Sitanggang , Kamis (24/7/2025).

Parulian menjelaskan, RFA melakukan pemerasan terhadap seorang pedagang bernama Salman (20) dengan cara mengancam menggunakan senjata tajam. Kejadian itu terjadi pada Rabu (23/7/2025) di Jalan Medan–Batang Kuis.

“Pelaku meminta rokok sambil membawa-bawa nama Kasat Narkoba, lalu mengancam korban. Karena takut, korban menyerahkan sebungkus rokok Sampoerna Menthol hijau,” ucapnya.

Aksi nekat RFA ternyata terekam kamera CCTV dan videonya menyebar luas di media sosial, membuat publik geram.

Dalam video tersebut, RFA terlihat mengenakan kaos abu-abu dan bersikap agresif terhadap korban.

Menanggapi viralnya insiden tersebut, pihak Polsek Tembung langsung bergerak cepat. Tidak butuh waktu lama, RFA berhasil diringkus dan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif.

Dalam proses penyelidikan, Iptu Parulian turut membagikan video pernyataan RFA. Dalam video berdurasi singkat itu, RFA menyampaikan permohonan maaf kepada korban, publik, dan khususnya kepada Kasat Narkoba Polrestabes Medan.

“Saya minta maaf kepada Bapak Kasat Narkoba karena telah mencatut nama beliau. Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” tutur RFA dalam video itu.

Sementara itu, korban Salman berharap pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku agar kejadian serupa tidak terulang.

Kasus ini menjadi perhatian luas masyarakat karena tindakan RFA dinilai mencoreng nama institusi kepolisian dan memanfaatkan kekuatan fiktif untuk menakut-nakuti warga.[]