Pematangsiantar - Warga yang tinggal di Jalan Rindung, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, dihebohkan dengan penemuan mayat di ladang kunyit pada Senin (16/12/24).
Humas Polres Pematangsiantar Bripka Junias Simbolon membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga sudah membawa korban ke RSUD Djasamen Saragih untuk diotopsi. "Kami sudah melakukan olah TKP," katanya.
Sementara hasil penyelidikan pun mengungkap bahwa korban bernama Nur Hadi Irawan (23), warga Jalan Meranti, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara.
Sementara informasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tewas, korban sempat berkomunikasi dengan seorang perempuan bernama Aviat Susanti pada Sabtu (14/12/24). Kemudian keduanya sempat berkeliling kota, hingga pukul 23.00 WIB, Susanti mengajak korban pulang.
Pada saat itu, korban justru membawa kendaraan yang mereka tumpangi ke arah salah satu penginapan yang berada di Jalan Rindung. Mengetahui itu, Susanti sempat menolak.
Saat berada di sekitar Jalan Rindung, korban dan Susanti sempat cekcok, dan keributan keduanya diketahui seorang pria bernama Guntur yang juga dikenal Susanti. Mereka berdua sempat diingatkan, namun korban justru menyebutkan bahwa masalah itu bukan urusan Guntur.
Mendengar itu, Guntur diduga tak terima sehingga perkelahian dengan korban tak terelakkan. Tak lama kemudian, Guntur berhasil melumpuhkan korban dengan cara memiting hingga tewas.
Mengetahui itu, Guntur meletakkan korban ke ladang, lalu pergi bersama Susanti menggunakan sepeda motor Nmax milik korban.
Besok harinya, empat orang mendatangi Guntur dengan maksud menanyakan motor Nmax yang dikendarainya. Namun Guntur mengaku bahwa itu dipinjam dari temannya. Meski begitu, keempat orang tersebut tak yakin sehingga membawa sepeda motor tersebut ke Polsek Siantar Martoba.
Hari Minggu itu juga, Guntur pergi melihat korban ke lokasi kejadian dan mengetahui tubuh korban masih di tempat yang sama. Ia pun merasa bersalah sehingga memberitahukan perbuatannya kepada orang tua korban, lalu menyerahkan diri kepada polisi.
Terpisah, Sangadi selaku keluarga korban membenarkan bahwa sebelum ditemukan tewas, Irawan sempat bertemu dengan seorang perempuan. Namun tidak mengetahui apa masalah di antara mereka.
Korban yang baru lulus sekolah pelayaran itu, pergi meninggalkan rumah tidak ada menunjukkan hal yang aneh. Semuanya terlihat normal, ujarnya. (Sehat Siahaan)